Sunday, 16 October 2016

CONTOH MAKALAH PERIKANAN TANGKAP

contoh makalah perikanan politeknik


Perikanan tangkap, berbeda dengan perikanan budi daya, adalah usaha penangkapan ikan dan organisme air lainnya di alam liar (laut, sungai, danau, dan badan air lainnya). Kehidupan organisme air di alam liar dan faktor-faktornya (biotik dan abiotik) tidak dikendalikan secara sengaja oleh manusia.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1       Latar belakang
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya hayati perairan.Sumberdaya hayati perairan tidak dibatasi secara tegas dan pada umumnya mencakup ikan, amfibi dan berbagai avertebrata penghuni perairan dan wilayah yang berdekatan, serta lingkungannya. Di Indonesia, menurut UU RI no. 9/1985 dan UU RI no. 31/2004, kegiatan yang termasuk dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dengan demikian, perikanan dapat dianggap merupakan usaha agribisnis.
Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga, rekreasi (pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan.
Usaha perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk menangkap atau membudidayakan (usaha penetasan, pembibitan, pembesaran) ikan, termasuk kegiatan menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan ikan dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi pelaku usaha (komersial/bisnis).
Kondisi perikanan tangkap saat ini tengah mengalami stagnasi, bahkan cenderung menglami penurunan produksi dibeberapa wilayah di Indonesia.Degradasi lingkungan perairan laut akibat perubahan iklim global, ditambah lagi dengan eksploitasi ikan yang berlebih tanpa kontrol berdampak pada menurunnya produksi perikanan laut.
Sementara itu, tingkat konsumsi ikan cenderung mengalami peningkatan seiring dengan peningkatan jumlah penduduk tiap tahunnya.Tentunya hal ini memerlukan solusi, sebagai upaya untuk memenuhi permintaan konsumsi ikan yang cenderung meningkat dan produksi perikanan laut yang cenderung mengalami penurunan.Perikanan budidaya merupakan salah satu solusi yang bisa dilakukan, mengingat produksinya yang bisa dikontrol baik dengan teknologi inovasi maupun kapasitasnya.
Perikanan tangkap sebagai sistem yang memiliki peran penting dalam penyediaan pangan, kesempatan kerja, perdagangan dan kesejahteraan serta rekreasi bagi sebagian penduduk Indonesia perlu dikelola yang berorientasi pada jangka panjang.Tindakan manajemen perikanan tangkap adalah mekanisme untuk mengatur, mengendalikan dan mempertahankan kondisi sumber daya ikan pada tingkat tertentu yang diinginkan. 













BAB II
TINJAUAN PEMBAHASAN

2.1       Definisi
2.1.1    Perikanan
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan denagn pengleloolanb dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungan nya mulai dari memproduksi , produksi ,pengelohan samapai dengan pemasaran ,yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan .
2.1.2    Perikanan Tangkap
Perikanan tangkap adalah perikanan yang basis usaha nya  Berupa penangkapan ikan di laut maupun di perairan umum
2.1.3    Penangkapan Ikan
Penangkapan ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam keadaan di budidayakan dengan alat atau cara apapun ,termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk di muat ,mengangkut ,menyimpan ,mendinginkan ,menanggani ,mengolah , dan mengawetkan .
2.1.4    Perusahaan Perikanan
Perusahaan perikanan adalah unit ekonomi berbadan hukum yang melalkukan kegiatan penangkapan ikan dengan tujuan seluruh hasilnya untuk dijual
2.1.5    Rumah Tangga Perikanan Tangkap
Rumah tangga perikanan tangkap adalah rumah tangga yang melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dengan tujuan sebagian atau seluruhnya untuk di jual
2.1.6    Rumah Tangga Buruh Periakanan Tangkap
Rumah tangga buruh perikanan tangkap adalah rumah tangga yang salaha satu atau lebih anggota rumah tangga nya bekerja pada perusahaan /rumah tangga perikanan tangkap
2.1.7    Kapal Perikanan
Kapal perikanan adalah kapal , perahu , alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penagkapan ikan ,pengangkutan ikan ,pengolahan ikan , pelatihan perikanan dan peneletian dan ekploritasi ikan
2.1.8    Kapal Penangkap Ikan
Kapal penangkap ikan adalah kapal periakan yang secara khusus dipergunakan untuk menagkap ikan termasuk meanmpung, menyimpan, mendinginkan dan mengawetkan.

2.1.9    Kapal Pengakut Ikan
Kapal pengangkut ikan adalah kapal perikanan yang secara khsusu dipergunakan untuk mengangkut ikan termasuk memuat ,menanmpung ,menyimpan ,mendinginkan atau mengawetkan
2.1.10 Nelayan
Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan.

2.1.11 Alat Penangkpan Ikan
Alat penangkapan ikan adalah sarana ,perlengkapan ,atau benda ain yang dipergunakan untuk menangkap ikan .
2.1.12 Trip Penangkapan Ikan
Trip penangkapan ikan adalah kegiatan operasi penangkapan ikan sejak unit penangkapan ikan akan meninggalkan pangkalan menuju daerah operasi ,mencari daerah penangkapan ikan , melakukan penangkapan ikan, sampai kemabli ke tempat pangkalan asal atau ke tempat pendaratan lain .

2.1.13 Volume Produksi Perikanan Tangkap
Volume produksi perikanan tangkap adalah jumlah semua ikan ( dapat dinyatakandalam ekor maupun berat ) yang telah di tangkap dari sumber perikanan alamai oleh perusahaan atau rumah tangga periakanan tangkap. produksi tidak dihitung dari jumalh hasil penangkjpan yang di jual tetapi juga hasilnya tangkapan yang dimakan nelayan atau yang diberikan sebagai upah.

2.2       Alat Penangkapan ikan
2.2.1    Bubu
Bubu adalah alat tangkap yang umum dikenal dikalangan nelayan, yang berupa jebakan, dan bersifat pasif. Bubu sering juga disebut perangkap “ traps “ dan penghadang “ guiding barriers “.
Dalam operasionalnya, bubu terdiri dari tiga jenis, yaitu :
1.      Bubu Dasar (Ground Fish Pots).
Bubu yang daerah operasionalnya berada di dasar perairan.
2.      Bubu Apung (Floating Fish Pots).
Bubu yang dalam operasional penangkapannya diapungkan.
3.      Bubu Hanyut (Drifting Fish Pots).
Bubu yang dalam operasional penangkapannya dihanyutkan.
Disamping ketiga bubu yang disebutkan di atas, terdapat beberapa jenis bubu yang lain seperti :
1.      Bubu Jermal.
Termasuk jermal besar yang merupakan perangkap pasang surut (tidal trap).
2.      Bubu Ambai.
Disebut juga ambai benar, bubu tiang, termasuk pasang surut ukuran kecil.
3.      Bubu Apolo.
Hampir sama dengan bubu ambai, bedanya ia mempunyai 2 kantong, khusus menangkap udang rebon.

2.2.2    Longline
Kapal ikan tuna long line dilengkapi dengan mesin seperti
·         Line hauler è Mesin untuk menarik tali dari laut
·         Side roller è Roll dipakai ketika menarik tali dari laut
·         Line roller è Mesin untuk membuang tali ke laut
·         Branch reel è Mesin untuk menggulung tali cabang dari laut

2.2.3    Alat penangkapan ikan tuna
Alat penangkapan ikan tuna terdiri dari tali utama, tali cabang, tali pelampung, pelampung dan pancing.
·         Tali utama ( main line )
a)      Tali utama Tali ini adalah tali utama ( main line ) pada tuna long line
b)      Di tali utama dipasang tali cabang setiap 50 m
·         Tali cabang ( branch line )
a)      Tali cabang ini adalah tali cabang pancing sepanjang 20 – 50 m
b)      Di ujung tali cabang dipasang mata pancing
·         Tali pelampung ( buoy line )
a)      Tali ini adalah tali – tali untuk mengapungkan tali utama
b)      Tali ini menyambungkan pelampung dengan tali utama
c)      Mudah dipasang dan dicabut dengan tali utama karena ada snaph
·         Pelampung ( float )
a)      Pelampung adalah alat untuk mengapungkan tali utama di laut
b)      Pelampung berbentuk bola plastik yang cukup besar
·         Pelampung berlampu ( light buoy )
a)      Pelampung ini, pada malam hari digunakan untuk mencari posisi ujung tali tuna di laut.
b)      Diatas pelampung dipasang lampu tanda
·         Mata pancing ( hook )
a)      Mata pancing dipasang diujung tali cabang
b)      Mata pancing ini memiliki kaitan supaya ikan yang telah memakan umpan tidak terlepas ( tetap terkait )

2.3       Isu Perikanan Tangkap
Pemanfaatan berlebih pada sumber daya yang terbatas, pengoperasian alat tangkap yang merusak, konflik dan sistem regulasi yang tidak memadai merupakan kontributor dalam menunjang kerusakan sumber daya perikanan.Pengendalian perikanan tangkap masih diabaikan sehingga pada daerah dengan tren hasil tangkapan rata atau menurun dibarengi dengan hasil tangkapan per nelayan dan ukuran ikan yang menurun pula.  Hal ini mengarah kepada perikanan tangkap berlebih yang selanjutnya sering terjadi konflik diantara pemanfaatan sumber daya.
Meningkatnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya PDB perkapita dan perdagangan interasional,  mengakibatkan wilayah yang overfising cenderung meningkat. Di samping itu, meningkatnya overfishing juga disebabkan oleh visa, kebijaksanaan dan perencanaan pembangunan Indonesia ke depan.
Di wilayah yang overfishing perlu dilakukan konservasi dan pemulihan di wilayah yang underfishing perlu optimasi penangkapan ikan sekaligus.Melakukan konservasi agar potensi sumberdaya perikanan tangkap di laut tetap terjaga keberlanjutannya. Meskipun peluang untuk melakukan optimalisasi penangkapan ikan dilaut Indonesia masih memungkinkan, tetapi perlu langkah-langkah yang lebih sungguh-sungguh untuk menjaga keberlangsungan daya dukung sumberdaya ikan laut, agar tidak merugikan generasi yang akan datang.
Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan berlebihan dan jumlah nelayan yang berlebihan, secara langsung dapat melalui pengendalian upaya penangkapan, misalnya pengendalian melalui peraturan dan perizinan untuk mengendalikan dan membatasi jumlah penangkapan ikan, jumlah nelayan, jenis ikan dan ukuran ikan yang ditangkap, serta jenis alat penangkapan ikan yang digunakan. Jenis-jenis perizinan usaha perikanan tangkap menurrut
Departeman Kelautan dan Perikanan nomor 17 tahun 2006, meliputi Surat Izin Usaha (SIUP), Surat izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Kapal Penangkapan Ikan (SIKPI).

2.4       Tantangan Pada Era Globalisasi
Globalisasi member peluang bangsa-bangsa untuk maju, peluang untuk menghasilkan nilai tambah baru yang lebih besar, memperluas pasar penjualan, memacu kapasitas produksi dan efisiensi, meningkatkan pemanfaatan sumberdaya perikanan yang belum digunakan, mengurangi tingkat pengangguran tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan devisa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemanfaatan potensi perikanan laut makin dipungaruhi oleh persaingan pasar global yang makin terbuka.Globalisasi mengakibatkan tuntutan standar mutu yang tinggi yang diminta oleh Negara-negara importir terhadap hasil perikanan Indonesia.Sebagai negara pengekspor ikan laut, Indonesia berupaya memenuhi permintaan pasar glonbal.Globalisasi dapat dapat mempercepat terjadinya penangkapan ikan melalui batas potensi lestari, sehingga dapat memberi pengaruh negative pada pembangunan yang berkelanjutan di sector perikanan tangkap di laut.


BAB III.
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap di laut indonesia membutuhkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan produktif. Sumberdaya perikanan laut di Indonesia belum dimanfaatkan secara optimal.Di beberapa WPP pemanfaatan sumberdaya perikanan over fishing dan di WWP lainnya under fishing. Meningkatnya jumlah penduduk, pertumbuhan ekonomi, meningkatnya PDB perkapita dan perdagangan interasional,  mengakibatkan wilayah yang overfising cenderung meningkat. Untuk mencegah jumlah penangkapan ikan berlebihan dan jumlah nelayan yang berlebihan, secara langsung dapat melalui pengendalian upaya penangkapan, misalnya pengendalian melalui peraturan dan perizinan.
Perkembangan Perikanan Budidaya Ikan Konsumsi di Indonesia, berkembang dengan baik dan selalu meningkat tiap tahunnya, hal ini dapat di jadikan titik awal untuk kemajuan perikanan Indonesia kedepannya. Kebutuhan ikan dalam negeri tercukupi, dan kondisi ekspor ikan unggul pun meningkat.

3.2       Saran
Dalam makalah ini penulis berkeinginan memberikan saran kepada pembaca dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan baik dari bentuk maupun isinya.
-          Kami menyarankan kepada pembaca agar ikut peduli dalam mengetahui sejauh mana pembaca mempelajari tentang perikanan tangkap.
-          Semoga dengan makalah ini para pembaca dapat menambah cakrawala ilmu pengetahuan.

                                                 
                                                DAFTAR PUSTAKA 
Minawati F.2013. Budidaya Ikan Air Tawar [internet]. Bandung (ID). (diunduh tanggal 22 April 2015).Universitas pendidikan Indonesia. Tersedia pada :  http://repository.upi.edu/4079/1/S_GEO_0804206_Title.pdf
Marsoedi.2008.Upaya Pengembangan Budidaya Perikanan Indonesia [tesis]. Malang (ID). Universitas Brawijaya. (diunduh tanggal 25 April 2015). Tersedia pada : http://prasetya.ub.ac.id/berita/Prof-Marsoedi-Upaya-Pengembangan-Budidaya-Perikanan-Indonesia-5016-id.html
Panjaitan,H.2013. Budidaya Pembesaran Ikan Bandeng.[internet]. Medan (ID). (diunduh tanggal 25 April 2015). Insruktur BPPP. Tersedia pada :http://lautan-luas-ki.blogspot.com/2013/07/budidaya-pembesaran-ikan-bandeng.html
Rahmawati H dan Hartono D. 2013.Strategi Pengembangan Budidaya Ikan Air Tawar [Internet] Bengkulu (ID). (diunduh tanggal 22 April 2015). Tersedia pada :http://repository.unib.ac.id/410/1/HIJJAH%20RAHMAWATI-4.pdf repository.unib.ac.id


Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

1 comments:

Unknown said...

Thanks Infonya, admin.

Untuk mencari referensi website pertanian, peternnakan dan perikanan saya sarankan untuk mengunjungi website ini ya min.


Fredikurniawan.com

ilmupeternakan.web.id

Manual Categories