Namun, selain interaksi positif tersebut, terdapat pula interaksi sosial yang bersifat negatif atau dikenal pula sebagai disosiatif. Sebagai contohnya, pernahkah kalian mendengar berita tentang siswa sekolah yang terlibat dalam tawuran atau perkelahian? Nah, perselisihan-persilisihan yang terjadi dalam masyarakat itulah merupakan interaksi sosial disosiatif. Untuk lebih memahami tentang kedua jenis interaksi ini, marilah kita lihat penjelasan interaksi sosial asosiatif dan disosiatif dalam masyarakat beserta gambarnya.
Untuk mengunduh filenya dalam bentuk microsoft word, silahkan klik link ini
ASOSIATIF DAN DISOSIATIF
A.
Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial secara
asosiatif memiliki sifat positif, artinya mendukung seseorang atau kelompok
dalam mencapai tujuan tertentu. Proses asosiatif memiliki bentuk-bentuk antara
lain sebagai berikut:
1. Kerja
Sama (Cooperation)
Kerja sama adalah suatu
usaha bersama antarindividu ataupun kelompok untuk mencapai kepentingan dan
tujuan yang serupa, serta menyadarinya bermanfaat untuk dirinya atau orang
lain. Kerja sama berorientasi antara individu terhadap kelompok (in group) dan
individu terhadap kelompok lainnya (out group).
Bentuk-Bentuk Kerja
Sama - Berdasarkan pelaksanaannya, kerja sama memiliki bentuk-bentuk antara
lain lain sebagai berikut
-
Kerukuran atau gotong royong ialah
bentuk kerja sama yang dilakukan secara sukarela demi mengerjakan
pekerjaan-pekerjaan tertentu yang berkaitan langsung dengan orang-orang yang
terlibat dalam gotong royong.
-
Bargaining, yaitu kegiatan perjanjian
pertukaran barang ataupun jasa dua organisasi ataupun lebih
-
Kooptasi, yaitu prosedur penerimaan
unsur-unsur baru di kepemimpinan dan pelaksanaan ketatanegaraan organisasi
sebagai satu-satunya tips untuk menghindari adanya konflik yang dapat
mengguncang organisasi
-
Koalisi, adalah kombinasi yang dilakukan
dari dua organisasi atau lebih yang memiliki tujuan yang sama. Koalisi
menghasilkan keadaan dengan tidak stabil karena ke-2 organisasi memiliki
struktur tersendiri.
-
Joint-venture, adalah bentuk kerja sama
dalam perusahaan proyek khusus, seperti pengeboran minyak dan juga perhotelan.
Berdasarkan bentuk kerjanya, kerja sama
dibagi dalam beberapa macam antara lain sebagai berikut...
-
Kerja sama spontan adalah kerja sama
serta-merta
-
Kerja sama langsung adalah kerja sama
yang dilakukan dari hasil perintah atasan atau penguasa.
-
Kerja sama kontak adalah kerja sama atas
dasar perintah tertentu.
-
Kerja sama tradisional adalah kerja sama
sebagai bagian antaraunsur dalam sistem social
2.
Akomodasi
(accomodation)
Akomodasi adalah suatu
proses penyesuaian diri individu atau kelompok manusia dengan semula saling
bertentangan untuk upaya mengatasi ketegangan. Akomodasi berarti adanya
keseimbangan interaksi sosial dengan norma dan nilai yang ada dalam masyarakat.
Akomodasi seringkali merupakan cara untuk menyelesaikan pertentangan, entah
dengan cara menghargai kepribadian yang berkonflik ataupun paksaan (tekanan).
Bentuk-Bentuk Akomodasi
- Akomodasi sebagai proes mempunyai beberap bentuk antara lain sebagai
berikut...
-
Koersi adalah bentuk dari akomodasi yang
berlangsung karena paksaan kehendak suatu pihak terhadap pihak lain yang lemah
dengan didominasi suatu kelompok atas kelompok lain. Contohnya sistem rezim
(pemerintahan) totaliter.
-
Kompromi adalah bentuk dari akomodasi
yng pihak-pihak terlibat perselisihan saling meredakan tuntutan sehingga
tercapai suatu penyelesaian. Sikap dasar kompromi adalah semua pihak bersedia
merasakan dan memahami keadaan pihak lain. Contohnya: perjanjian gencatan
senajata antara kedua negara yang sedang terlibat perang.
-
Arbitrase adalah bentuk akomodasi yang
terjadi apabila terdapat pihak-pihak yang berselisih tidak sanggup mencapai
kompromi sendiri. Maka dari itu diundanglah kelompok ketiga yang tidak berat
sebelah (netral) untuk mengusahakan penyelesaian. Pihak ketiga tersebut berasal
dari badan yang berwenang. Contohnya: penyelesaian pertentangan antara
pengusaha dan serikat buruh diselesaikan melalui arbitrase (pihak ketiga yang
netral).
-
Mediasi adalah pihak ketiga untuk
penengah atau juru damai. Keputusan berdamai tergantung pihak-pihak yang
betikai. Contohnya: mediasi pemerintah Republik Indonesia untuk mendamaikan
faksi-faksi yang bersilih di kamboja.
-
Konsiliasi ialah upaya mempertemukan
keinginan pihak-pihak yang berselisih untuk tercapainya suat persetujuan
bersama. Konsiliasi bersifat lebih lunak dan membuka kesempatan mengadakan
asimilasi. Contohnya, panitia tetap penyelesaian masalah ketenagakerjaan
mengundang perusaan dan wakil karyawan untuk menyelesaikan masalah.
-
Toleransi adalah bentuk akomodasi tanpa
adanya persetujuan resmi karena tanpa disadari dan direncanakan, adanya
keinginan untuk menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan.
-
Stalemate adalah bentuk dari akomodasi
yang terjadik ketika kelompok terlibat pertentangan dengan kekuatan seimbang.
Dengan kesadaran ke-2 belah pihak maka tidak ada yang maju ataupun mundur
sehingga pertentangan akan berhenti dengan sendirinya.
3.
Asimilasi
(assimilation)
Asimilasi adalah
usaha-usaha untuk meredakan perbedaan antarindividu atau antarkelompok guna
mencapai satu kesepakatan berdasarkan kepentingan dan tujuan-tujuan bersama.
Menurut Koentjaraningrat, prosedur asimilasi akan timbul bila ada
kelompok-kelompok yang mempunyai perbedaan kebudayaan. Kemudian,
individu-individu dalam kelompok tersebut berinteraksi secara langsung secara
terus menerus dalam jangka waktu yang lama, sehingga kebudayaan masing-masing
kelompok berubah dan menyesuaikan diri.
Dalam
asimilasi|penyerapan terjadi proses identifikasi diri dengan
kepentingan-kepentingan dan tujuan kelompok. Apabila dua kelompok atau dua
orang berbuat asimilasi, maka batas-batas antarkelompok akan hilang dan
keduanya melebur menjadi satu kelompok baru.
Faktor-Faktor
Mempermudah/Mendorong Asimilasi - Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya
asimilasi ialah
-
Sikap toleransi
-
Kesempatan yang seimbang dalam ekonomi
(tiap-tiap individu mendapat kesempatan yang serupa untuk mencapai kedudukan
khusus atas dasar kemampuan & jasanya)
-
Sikap menghargai orang-orang asing dan
kebudayaannya
-
Tingkahlaku yang terbuka dari golongan
penguasa dalam masyarakat
-
Adanya Persamaan pada unsur kebudaaan
-
Perkawinan campuran (amalgamasi)
-
Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-Faktor Penghalang/Penghambat
Asimilasi - Sebaliknya, faktor-faktor yang menjadi penghalang terjadinya
asimilasi adalah sebagai berikut...
-
Terisolasinya kehidupan suatu kelompok
tertentu dalam masyarakat. Misalnya, orang indian di Amerika Serikat yang
diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah khusus (reservation).
-
Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan
yang dihadapi
-
Memiliki perasaan takut terhadap
kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi
-
Terdapat perasaan bahwa suatu kebudayaan
golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau
kelompok lain.
-
Terdapat perbedaan warna kulit atau
ciri-ciri badaniah.
-
Terdapat in group feeling yang kuat.
Artinya, adanya suatu perasaan yang kuat bahwa individu terikat di dalam
kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan
-
Terdapat gangguan golongan minoritas
terhadap golongan yang berkuasa. Contoh, perlakuan kasar terhadap orang-orang
jepang yang tinggal di Amerika Serika sesudah pangkalan Armada Laut Amerika
Serikat Pearl Harbor diserang secara mendadak oleh tentara Jepang pada tahun
1941.
-
Memiliki perbedaan kepentingan dan
pertentangan-pertentangan pribadi.
4.
Akulturasi
(Aculturation)
Akulturasi adalah
proses penerimaan dan pengolahan unsur-unsur kebudayaan asing menjadi bagian
dari kultur suatu kelompok, tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan asli.
Akulturasi merupakan hasil dari perpaduan kedua kebudayaan dalam waktu lama.
Unsur kebudayaan asing sama-sama diterima oleh kelompok yang berinteraksi,
selanjutnya diolah tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan yang asli sebagai
penerima.
Contoh Akulturasi:
-
Kebudayaan Hindu dan kebudayaan Islam
bertemu di Indonesia kemudian menciptakan kebudayaan Islam yang bercorak Hindu
-
Musik Melayu bertemu dengan musik
portugis dibawa oleh para penjajah menghasilkan musik keroncong
5.
Paternalisme
Paternalisme
adalah penguasaan kelompok pendapatang terhadap kelompok anak negeri.
Perekonomian suatu wilayah kadang kala dikuasi oleh kelompok pendatang, bukan
oleh penduduk anak negeri (pribumi). Kaum pendatang biasanya bertindak sebagai
penguasa atau pemilik modal, sedangkan penduduk pribumi sebagai buruh atau
pekerja. Kondisi ini sudah berakar jauh pada masa penjajahan dimana bangsa
Belanda (sebagai kelompok pendatang) menguasai bangsa Indonesia (sebagai
penduduk pribumi). Penguasaan ini tidak pada bidang ekonomi ataupun
perdagangan, tetapi juga di bidang pertanahan, permodalan, pendidikan,
kesehatan, dan sebagainya. Masalah sosial seperti ini hendaknya cepat diatasi
agar tidak muncul kebencian dan konflik antara kaum pendatang dan warga pribumi
(asli).
B.
Interaksi
Sosial Disosiatif
Interaksi sosial
disosiatif disebut juga dengan oposisi, yang artinya bertentangan dengan
seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi sosial
disosiatif dibedakan menjadi bebeama bentuk, antara lain sebagai berikut...
1.
Persaingan
(competition)
Persaingan merupakan
proses sosial ketika terdapat ke-2 pihak atau lebih saling berlomba melakukan
sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu. Persaingn terjadi jikalau beberapa
pihak menginginkan sesuatu dengan jumlah yang terbatas ataupun menjadi pusat
perhatian umum. Seperti, ribuan remaja bersaing agar masuk jajaran 12 besar
penyanyi idola. Persaingan dilakukan atas norma dan nilai yang diakui bersama
dan berlaku di masyarakat tersebut. Kemungkin kecil, persaingan menggunakan
kekerasan ataupun ancaman. Jadi, dapat disebut bahwa persaingan dilakukan
dengan sehat atau sportif. Persaingan disertai dengn kekerasan, bahaya, atau
keinginan untuk merugikan pihak lain, hal ini dinamakan dengan persaingan tak
sehat dan bukan lagi disebut dengan persaingan akan tetapi telah menjurus
kepada permusuhan atau persengketaan.Hasil dari persaingan harus diterima
dengan kepala dingin, tanpa dendam sedikit pun. Mulai dari awal, Setiap pihak
yang bersaing menyadari akan ada yang menang dan kalah.
Macam-Macam Contoh
Persaingan - Perhatikan beberapa contoh persaingan berikut ini...
Contoh persaingan pada bidang ekonomi:
persaingan antara produsen barang sejenis dalam merebut pasar yang terbatas
-
Contoh persaingan dalam sesuatu
kedudukan: persaingan untuk menduduki jabatan strategis
-
Contoh persaingan dalam hal kebudayaan:
persaingan dalam penyebaran ideologi, pendidikan, dan unsur kebudayaan yang
lain.
Fungsi Persaingan - Persaingan memiliki
beberapa fungsi antara lain sebagai berikut..
-
Menyalurkan keinginan individu atau
kelompok yag sama-sama menuntut dipenuhi, padahal sulit dipenuhi seluruhnya
secara serentak. Contohnya, membangun jalan desa atau memperbaiki pos keamanan
di permukiman.
-
Menyalurkan kepentingan dan nilai dalam
masyarakat, paling utama kepentingan dan nilai dengan menimbulkan konflik.
Contohnya, dalam Provinsi Aceh warganya tak boleh berpakaian minim ataupun
pendek, mereka harus berpakaian islami.
-
Menyeleksi individu dengan pantas
memperoleh kedudukan dan peran yang sesuai secara kemampuannya.
2.
Kontravensi
Kontravensi adalah
sikap menentang dengan tersembunyi agar tidak adanya perselisihan (konflik)
terbuka. Kontravensi merupakan proses sosial dengan tanda ketidakpastian,
keraguan, penolakan, dan penyangkalan dengan tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebab kontravensi adalah perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dan
pendirian kalangan lainnya dalam masyarakat ataupun dapat juga pendirian
menyeluruh masyarakat.
Macam-Macam Bentuk
Kontrakvensi - Menurut Leopald von Wiese dan Howard Becker, terdapat lima
bentuk kontravensi antara lain sebagai berikut....
-
Kontravensi umum, seperti penolakan,
keengganan, protes, perlawanan, gangguan, dan mengancam pihak lawan.
-
Kontravensi sederhana, seperti
menyangkal pernyataan orang di depan umum.
-
Kontravensi intensif, seperti
penghasutan dan penyebaran desas-desus.
-
Kontravensi rahasia, seperti membocorkan
rahasia atau berkhianat.
-
Kontravensi taktis, misalnya mengejutkan
kelompok lawan provokasi dan intimidasi.
3.
Pertikaian
Pertikaian adalah
proses sosial sebagai bentuk lanjut dari kontravensi. Dalam pertikaian,
perselisihan sudah bersifat terbuka. Pertikaian terjadi karena adanya perbedaan
yang semakin tajam antara kalangan tertentu dalam masyarakat. Kondisi perbedaan
yang semakin tajam mengakibatkan amarah dan rasa benci yang mendorong adanya
tindakan untuk melukai, menghancurkan, atau menyerang pihak lain. Jadi, pertikaian
muncul apabila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain lewan ancaman atau kekerasan.
4.
Pertentangan
atau konflik (conflict)
Pertentangan atau
konflik adalah suatu perjuangan individu atau kelompok sosial untuk memenuhi
tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan. Konflik biasa terjadi dengan
disertai ancaman atau kekerasan. Konflik terjadi karena adanya perbedaan
pendapat, perasaan individu, kebudayaan, kepentingan baik kepentingan individu
maupun kelompok, dan terjadinya perubahan-perubahan sosial yang cepat dengan
menimbulkan disorganisasi sosial.
Perbedaan-perbedaan ini
akan memuncak menjadi pertentangan karena keinginan-keinginan individu tidak
dapat diakomodasikan. Akibatnya, tiap individu atau kelom berusaha
menghancurkan lawan dengan ancaman atau kekerasan. Pertentangan kebanyakan yang
berperan adlaam perasaan. Persaan dapat mempertajam adanya perbedaan sehingga
kedua pihak berusaha saling menghancurkan. Contohnya perasaan yang menimbulkan
konflik adalah benci, iri dan sentimen. Pertentangan tidak selalu bersifat
negatif. Pertentangan menjadi alat untuk menyesuaikan norma-norma yang telah
ada sesuai dengan perkembangan masyarakat. Pertentangan juga menghasilkan suatu
kerja sama karena kedua pihak saling introspeksi untuk mengadakan
perbaikan-perbaikan. Contoh dampak positif pertentangan (konflik) adalah
perombakan aturan-aturan yang membatasi hak politik warga negara di masa Orde
Baru.
Bentuk-Bentuk
Pertentangan - Pertentangan memiliki bentuk-bentuk khusus antara lain sebagai
berikut...
-
Pertentangan pribadi, adalah individu
yang sejak mereka mulai berkenalan sudah tidak slaing menyukai. Awal buruk
dikembangkan akan menimbulkan kebencian. Masing-masing pihak akan berusaha
menghancurkan pihak lawan.
-
Pertentangan rasial, adalah pertentangan
yang terjadi karena kepentingan kebudayaan. Keadaan bertambah buruk jika
terdapat salah satu ras yang menjadi golongan minoritas.
-
Pertentangan antarkelas sosial, adalah
pertentangan yang terjadi karena terdapat perbedaan kepentingan, misalnya
perbedaan kepentingan antara majikan dan buruh.
-
Pertentangan politik. adalah
pertentangan yang terjadi antargolongan dalam masyarakat antara negara-negara
berdaulat. Contohnya, pertentangan yang terjadi antarpartai poltiik menjelang
pemilu atau pertentangan antarnegara.
-
Pertentangan yang bersifat
internasional, adalah pertentangan yang disebabkan oleh kepentingan yng lebih
luas menyangkut kepentingan naional dan kedaulatan masing-masing negara. Jika
terdapat pihak yang tak dapat mengendalikan diri, maka akan terjadi
peperangan.
0 comments:
Post a Comment