Wednesday, 30 August 2017

Pengertian Spesies Dalam Biologi

Pengertian Spesies Dalam Biologi
Pengertian spesies adalah sekelompok organisme yang memiliki persamaan keturunan yang berkaitan secara fisiologis. Organisme tersebut dihasilkan dari reproduksi seksual antara laki-laki dan perempuan yang menghasilkan keturunan. Organisme yang berasal dari satu spesies memiliki jumlah kromosom yang sama, yang artinya mereka memiliki ciri morfologi yang sama. Oleh karena itu struktur dari debuah spesies memiliki persamaan namun jika dilihat secara spesifik akan terlihat perbedaannya. Biasanya satu spesies hidup berkumpul di dalam satu populasi yang tinggal si suatu ekosistem. Seain itu, terkadang satu spesies juga tidak hanya mendiami satu ekosistem, tetapi juga terbagi dalam beberapa jenis.
Pengertian spesies juga merupakan suatu takson yang dalam taksonomi dipakai untuk menunjuk satu atau beberapa individu yang serupa dan saling berinteraksi dalam hal reproduksi di dalam kelompoknya dan menghasilkan keturunan yang fertile. Namun, mereka tidak dapat membuahi kelompok lain, hanya dalam satu spesies saja. Dalam nama ilmiah, spesies disingkat sebaga sp, contohnya adalah Phalanopis sp, kata sp tersebut menunjukan sejenis. Dalam taksonomi hewan ada satu tingkatan dibawah spesies, yaitu sub spesies yang sering disingkat sebagai ssp, namun jarang ditulis pada nama ilmiah hewan. Pada taksonomi tumbuhan, fungi atau jamur, dan bakteri terdapat takson yang dibawah sub spesies yaitu varietas, sub varietas, dan juga forma.
Pemberian nama-nama umum pada pengelompokan hewan dan tumbuhan menggunakan nama ilmiah dari spesies hewan dan tumbuhan tersebut. Nama-nama tersebut digunakan untuk mengelompokan hewan yang sejenis dan memudahkan seorang ilmuan biologi dalam penelitiannya. Pengertian spesies juga menjadi acuan apa itu spesies dan bagaimana sebuah spesies berasal, dengan mengetahui dasar pengertian dari spesies tersebut, seorang ilmuan dapat mengelompokkan semua hewan dan tumbuhan yang ada di dunia. Pengelompokkan sebuah spesies biasanya memiliki ketelitian yang luar biasa, karena organism yang terkadang tampilannya tidak sama adalah sebuah spesies. Spesies juga membatasi para ilmuan biologi dalam pengelompokan sebuah tanaman dan seekor hewan.
Berdasarkan pengertian spesies, di dalam buku-buku biologi biasanya nama spesies disingkat menjadi sp, dan diletakkan dibelakang nama ilmiah suatu hewan atau tumbuhan. Sp merupakan singkatan spesies dalam bentuk tunggal, untuk bentuk jamak biasanya digunakan singkatan spp. Singkatan tersebut bertujuan untuk menunjukkan pada pembaca bahwa hewan atau tumbuhan tersebut terdapat dalam satu spesies. Singkatan sp atau spp digunakan dengan nama ilmiah dan letaknya dibelakang nama ilmiah tersebut, nama ilmiah ditulis miring sedangkan kata sp atau spp tidak ditulis miring. Di dalam satu spesies biasanya terdiri atas banyak organisme dari berbagai bentuk, namun masih tergolong dalam satu spesies. Makhluk hidup dapat berinteraksi secara reproduksi seksual untuk mendapatkan keturunan hanya dengan satu spesiesnya, karena makhluk hidup dalam satu spesies tidak dapat membuahi makhluk hidup lain dari spesies yang berbeda.
Keanekaragaman jenis (spesies) adalah perbedaan yang dapat ditemukan pada komunitas atau kelompok berbagai spesies yang hidup di suatu tempat. Contohnya di suatu halaman terdapat pohon mangga, kelapa, jeruk, rambutan, bunga mawar, melati, cempaka, jahe, kunyit, burung, kumbang, lebah, semut, kupu-kupu, dan cacing. Keanekaragaman jenis yang lebih tinggi umumnya ditemukan tempat yang jauh dari kehidupan manusia, misalnya di hutan. Di hutan terdapat jenis hewan dan tumbuhan yang lebih banyak dibanding dengan di sawah atau di kebun.
Beberapa jenis organisme ada yang memiliki ciri-ciri fisik yang hampir sama. Misalnya tumbuhan kelompok palem (Palmae) seperti kelapa, pinang, aren, dan sawit yang memiliki daun seperti pita. Namun, tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan spesies yang berbeda, kelapa memiliki nama spesiesCocos nucifera, pinang bernama Areca catechu, aren bernama Arenga pinnata, dan sawit bernama Elaeis guineensis. Hewan dari kelompok genusPanthera, terdiri atas beberapa spesies, antara lain harimau (Panthera tigris), singa (Panthera leo), macan tutul (Panthera pardus), dan jaguar (Panthera onca).
Keanekaragaman genetik adalah salah satu konsep alternatif. Keanekaragaman genetik atau variasi merupakan bahan baku untuk adaptasi pada suatu spesies. Potensi masa depan Sebuah spesies ‘untuk adaptasi tergantung pada keanekaragaman genetik yang diadakan dalam genom individu dalam populasi yang membentuk spesies. Hal yang sama berlaku untuk kategori taksonomi yang lebih tinggi. Sebuah genus dengan jenis yang sangat berbeda dari spesies akan memiliki keragaman genetik lebih dari satu genus dengan spesies yang mirip dan memiliki ekologi yang sama. Jika ada pilihan antara satu marga dari spesies yang dipertahankan, yang satu dengan potensi terbesar untuk evolusi berikutnya adalah genetik yang paling beragam.
Banyak kode gen untuk protein, yang pada gilirannya melaksanakan proses metabolisme yang menjaga organisme hidup dan bereproduksi. Keragaman genetik dapat diukur sebagai keragaman kimia dalam spesies yang berbeda menghasilkan berbagai bahan kimia dalam sel mereka, baik protein serta produk dan produk sampingan metabolisme. Keragaman kimia ini memiliki potensi manfaat bagi manusia sebagai sumber obat-obatan, sehingga memberikan salah satu cara untuk mengukur keragaman yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Manusia telah menghasilkan keragaman hewan domestik, tumbuhan, dan jamur. Keragaman ini juga menderita kerugian karena migrasi, kekuatan pasar, dan meningkatkan globalisasi di bidang pertanian, terutama di daerah sangat penduduknya seperti China, India, dan Jepang. Populasi manusia secara langsung tergantung pada keragaman ini sebagai sumber makanan yang stabil, penurunan tersebut adalah mengganggu ahli biologi dan ilmuwan pertanian.
Hal ini juga berguna untuk menentukan keanekaragaman ekosistem: jumlah ekosistem yang berbeda di planet ini atau dalam wilayah geografis tertentu. Seluruh ekosistem dapat hilang bahkan jika beberapa spesies mungkin bertahan hidup dengan beradaptasi dengan ekosistem lainnya. Hilangnya ekosistem berarti hilangnya interaksi antar spesies, hilangnya fitur unik dari ko-adaptasi, dan hilangnya produktivitas biologis yang ekosistem mampu menciptakan. Sebuah contoh dari ekosistem yang sebagian besar punah di Amerika Utara adalah ekosistem padang rumput. Padang rumput sekali membentang pusat Amerika Utara dari hutan boreal di utara Kanada turun ke Meksiko. Sekarang, mereka sebagian besar telah menghilang, digantikan oleh lahan pertanian, padang rumput, dan pengembangan kota. Banyak dari spesies bertahan hidup, tetapi ekosistem yang sangat produktif yang bertanggung jawab untuk menciptakan tanah pertanian yang paling produktif sekarang hilang. Akibatnya, tanah tersebut menghilang atau harus dijaga dengan biaya yang lebih besar.

Keanekaragaman Spesies saat ini

Meskipun upaya yang cukup, pengetahuan tentang spesies yang mendiami planet terbatas. Perkiraan terbaru menunjukkan bahwa jumlah spesies eukariot diidentifikasi, sekitar 1,5 juta spesies, mencapai kurang dari 20 persen dari jumlah spesies eukariot hadir di planet (8,7 juta spesies, oleh salah satu perkiraan) (Gambar 1). Perkiraan jumlah spesies prokariotik sebagian besar tebakan, tapi ahli biologi setuju bahwa ilmu pengetahuan hanya memulai membuat katalog keanekaragaman mereka. Bahkan dengan apa yang diketahui, tidak ada repositori pusat dari nama atau sampel dari spesies dijelaskan, sehingga tidak ada cara untuk memastikan bahwa 1,5 juta adalah angka yang akurat. Ini adalah perkiraan terbaik berdasarkan pendapat para ahli dalam kelompok taksonomi yang berbeda. Mengingat bumi yang kehilangan spesies dalam tempo yang cepat, ilmu pengetahuan tahu sedikit tentang apa yang sedang hilang.
Ada berbagai inisiatif untuk membuat katalog spesies yang dijelaskan dengan cara yang mudah diakses, internet adalah memfasilitasi upaya itu. Namun demikian, telah menunjukkan bahwa pada tingkat saat deskripsi spesies, yang menurut State of Observed Species Report adalah 17.000 hingga 20.000 spesies baru per tahun, akan memakan waktu hampir 500 tahun untuk menyelesaikan menggambarkan kehidupan di planet ini.
Penamaan dan menghitung spesies mungkin tampaknya pengejaran yang tidak penting mengingat kebutuhan lain dari manusia, tetapi perhitungannya tidak sesederhana itu. Menggambarkan spesies merupakan proses yang kompleks dimana ahli biologi menentukan karakteristik unik suatu organisme dan apakah organisme yang termasuk spesies dijelaskan lainnya atau tidak. Hal ini memungkinkan ahli biologi untuk menemukan dan mengenali spesies setelah penemuan awal, yang memungkinkan mereka untuk menindaklanjuti pertanyaan tentang biologi. Selain itu, karakteristik unik dari masing-masing spesies membuatnya berpotensi berharga bagi manusia atau spesies lain di mana manusia bergantung. Memahami karakteristik ini adalah nilai mencari dan penamaan spesies.

Ringkasan Keanekaragaman Spresies

1.      Sebuah genus dengan berbagai spesies yang tinggi akan memiliki keragaman genetik yang lebih, sebagian besar spesies yang beragam genetik akan memiliki potensi terbesar yang mendukung perkembangan dan pelestarian.
2.      Hilangnya keanekaragaman ekosistem mengakibatkan hilangnya interaksi antar spesies, fitur unik dari ko-adaptasi, dan produktivitas biologis.
3.      Keanekaragaman spesies yang dihasilkan manusia telah menurun akibat migrasi, kekuatan pasar, dan pertanian.
4.      Manusia hanya mampu untuk memperkirakan jumlah spesies yang menghuni bumi, perkiraan ini menyumbang sekitar 20 persen spesies diperkirakan di planet ini.
Keanekaragaman spesies adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai spesies makhluk hidup di suatu tempat. Contoh keanekaragaman spesies adalah, di halaman rumah dapat kita jumpai rumput, pohon mangga, pohon jeruk, bunga melati, burung gereja, semut, kodok, kupu-kupu, dan lain sebagainya. Mereka adalah spesies yang berbeda satu sama lain. Begitu juga dengan kucing dan anjing, bunga krisan dengan bunga melati. Mereka memiliki sifat dan jenis yang sangat berbeda.














Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati di bagi menjadi 3 tingkat yaitu:

Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu sejenis. Contoh keanekaragaman gen adalah keanekaragaman pada tanaman jeruk. Tanaman jeruk ada beberapa macam, misalnya jeruk lemon, jeruk pontianak, jeruk nipis, jeruk bali, dan lainnya.

Keanekaragaman Jenis

Keanekaragaman jenis berkaitan dengan keragaman organisme antar jenis dalam satu marga. Contoh keanekaragaman jenis adalah macan tutul dan harimau yang keduanya termasuk dalam margaPanthera.

Keanekaragaman Ekosistem

Ekosistem adalah interaksi antara komponen biotik dan abiotik di lingkungannya. Keragaman interaksi komponen penyusun ekosistem akan membentuk keanekaragaman ekosistem. Contoh keanekaragaman ekosistem adalah ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem padang rumput, dan ekosistem pantai.
Cara cepat mengingat: Eko Ganjen (Ekosistem, Gen, dan Jenis)

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan karakteristik wilayahnya: Secara geografis, wilayah Indonesia terletak pada pertemuan rangkaian pegunungan sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang memiliki banyak gunung berapi sehingga tanahnya sangat subur. Lingkungan abiotik yang bervariasi menyebabkan di Indonesia terdapat hewan dan tumbuhan yang bervariasi.
Keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan penyebarannya: spesies-spesies melakukan persebaran ke berbagai daerah dan melakukan adaptasi sehingga terjadi pembentukan spesies baru yang sesuai dengan karakteristik lingkungan yang ditempatinya. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.
Persebaran fauna di Indonesia: oriental (Indonesia bagian barat), Zona peralihan (oriental-australian), zona Australian (Indonesia bagian timur).

Keanekaragaman Hayati

 

Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keanekaragaman Hayati

1. Kegiatan manusia yang berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati:
·                     Ladang berpindah, penebangan liar dapat menyebabkan kerusakan hutan
·                     Punahnya bibit lokal yang tidak unggul akibat penggunaan bibit yang unggul
·                     Perburuan liar dan penangkapan ikan tanpa kenal batas dapat memusnahkan jenis-jenis hewan dan ikan
·                     Industrialisasi menyebabkan polusi
·                     Penggunaan pestisida yang berlebihan dapat merusak lingkungan
2. Kegiatan manusia yang berdampak positif terhadap keanekaragaman hayati:
·                     Penghijauan atau reboisasi
·                     Penangkaran
·                     Pelestarian in situ dan ex situ. Pelestarian in situ dapat dilakukan dengan mendirikan kawasan pelestarian di habitat aslinya seperti cagar alam, suaka margasatwa, dan taman nasional. Pembiakan ex situ dapat dilakukan dengan mendirikan kebun binatang.


4. Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

1.                  Hutan lindung
2.                  Cagar alam
3.                  Taman nasional
4.                  Suaka margasatwa
5.                  Kebun raya
6.                  Hutan wisata

5. Peranan Keanekaragaman Hayati dalam Kehidupan Manusia, yaitu:

·                     Sebagai sumber pangan
·                     Sumber sandang
·                     Sumber bahan bangunan dan alat-alat rumah tangga
·                     Sumber pendapatan
·                     Sumber plasma nutflah
·                     Sumber keilmuan
·                     Sumber keindahan


Fadhillah

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Manual Categories