Tuesday, 26 September 2017

Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus dan Pencegahannya

Penyakit Yang Disebabkan oleh Virus dan Pencegahannya
Berbagai penyakit dapat disebabkan oleh adanya infeksi pathogen yang berhasil menembus sistem pertahanan tubuh kita. Jenis – jenis pathogen yang menyebabkan penyakit pun sangat beragam. Cara penularan penyakit juga akan berbeda tergantung pada jenis pathogen yang menyerang.Salah satu jenis pathogen yang kerap menyebabkan penyakit ialah virus. Cara penularan penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya lebih cepat dibanding jenis patogen yang lain. Berikut beberapa penyakit yang disebabkan oleh virus pada manusia, yaitu:

Hepatitis

Hepatitis merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis yang menyerang organ hati (liver). Penyakit ini menyebabkan penderita dapat mengalami jaundice yaitu permukaan kulit dan mata menjadi berwarna kuning akibat masuknya cairan empedu ke pembuluh darah.
Virus hepatitis akan merusak sel – sel hati sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Infeksi virus hepatitis ini dapat menimbulkan kerusakan hati lebih akut berupa sirosis hati dan juga kanker. Virus hepatitis adalah salah satu dari beberapa penyebab hepatitis yang umunya paling sering terjadi.
Terdapat lima jenis hepatitis yang dibedakan berdasarkan jenis virus yang menyerangnya, yaitu:
a. Hepatitis A
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A (HAV). Jenis penularan diperoleh dari makanan ataupun minuman yang terkontaminasi virus hepatitis dari kotoran penderita penyakit ini.
Meski jenis hepatitis ini paling ringan diantara jenis lainnya, namun penularannya paling cepat terutama di daerah yang sanitasinya buruk. Untuk mencegah penularan hepatitis A maka dapat dilakukan dengan vaksinasi.
b. Hepatitis B
Jenis penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang cara penularannya dari cairan tubuh penderita, misalnya transfusi darah, atau hubungan darah antara ibu dengan janin, ataupun cairan semen, dan cairan tubuh lainnya.
Penggunaan jarum suntik yang tidak steril dari HBV juga dapat menjadi penyebab penularan hepatitis B. secara umun, gejala penyakit hepatitis B sama dengan hepatitis A. Pencegahannya pun dapat dilakukan dengan vaksinasi.
c. Hepatitis C
Seperti halnya jenis hepatitis lainnya, hepatitis disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Cara penularan hepatitis C terjadi karena adanya kontak darah dengan penderita.
Misalnya transfusi darah atau bisa juga karena terjadinya hubungan seksual. Pekerja kesehatan yang berurusan dengan darah pasien berpotensi untuk tertular penyakit ini. Sayangnya belum ada vaksin untuk tipe hepatitis C.
d. Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh HDV (hepatitis D viruses). Jenis hepatitis ini akan menyerang penderita yang sebelumnya terserang hepatitis B.
Hepatitis D merupakan tingkat akut dari penyakit hepatitis karena menyebabkan kematian. Vaknisasi hepatitis B juga berpotensi untuk melindungi infeksi HDV.
e. Hepatitis E
Jenis hepatitis E hampir sama dengan hepatitis A yang penularannya melalui makanan dan minuman yang terinfeksi. Hepatitis E disebabkan oleh HEV.
Penyakit ini kerap menjadi masalah pada Negara – Negara berkembang seperti Indonesia yang sanitasinya masih buruk. Meski telah ditemukan vaksin untuk jenis hepatitis ini, namun distribusinya masih terbatas.

AIDS

Acquired Immunodeficiency syndrome (AIDS) merupakan penyakit melemahnya sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Syndrome (HIV). Penyakit ini menjadi momok banyak orang lantaran belum ada vaksin untuk mencegahnya.
Penyebarannya terjadi melalui darah, misalnya transfusi darah dengan penderita, penggunaan jarum suntik yang bersamaan dengan penderita, hubungan seksual, serta hubungan antara janin dan ibu.
Virus AIDS akan menyerang sistem kekebalan tubuh penderita yakni sel T. Sehingga daya imunnya akan lumpuh. Dengan demikian, jika dinyatakan positif HIV dapat dengan mudah terinfeksi penyakit lain atau yang dikenal dengan penyakit oportunistik seperti TBC, pneumonia, dan lainnya, lantaran penderita tidak memiliki daya tahan yang baik.

Influenza

Tentunya, seluruh manusia penduduk bumi telah mengalami masalah yang satu ini. Influenza adalah suatu penyakit yang kerap menyerang manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus influenza yang cara penularannya terjadi melalui kontak udara.
Ketika penderita bersin, maka virus akan tersebar keluar bersama cairan yang keluar dan terbawa oleh udara. Proses infeksi penyakit ini cukup cepat terlebih pada penderita yang sistem kekebalan tubuhnya melemah.
Senantiasa menjaga pola hidup sehat dan tidur yang cukup adalah cara untuk mencegah infeksi penyakit ini. Belum ada vaksin untuk mencegahnya, dan tubuh kita juga sulit mencegah infeksi lantaran virus ini mudah sekali untuk bertransformasi. Penderita dapat mengalami deman, pegal – pegal, mual, disertai sakit kepala. Namun, meski mudah menular, infeksi virus ini cukup cepat, kurang dari sebulan, dan tubuh pun mampu kembali normal.

Ebola

Ebola Virus disease (EVD) atau dikenal juga dengan ebola hemorrhagic fever (EHF) adalah virus yang menyebabkan penyakit mematikan Ebola. Virus ini menyebabkan tubuh penderita mengalami pendarahan secara tiba – tiba.
Penyebaran virus ini pertama kali terjadi di daerah dekat dengan sungai Ebola, di desa Nzara dan Yambuku di Afrika. Gejala yang dirasakan oleh penderita ialah sakit tenggorokan, pegal – pegal, demam, mual, muntah, sakit kepala, ruam – ruam di kulit, serta diare.
Penyebarannya sangat cepat dan cara penularannya ialah melalui cairan tubuh penderita serta kontak langsung dengan penderita.
Diyakini bahwa virus ini tersebar dari hewan – hewan liar. Kelelawar buah diduga menjadi salah satu penyebab penyebaran. Kasus ebola sangat serius karena membunuh penderita dengan cepat. Penyakit ini mampu mematikan 25% – 90 % penderita.
 tindakan pencegahan utama berikut dapat membantu Anda melindungi diri dari infeksi dan penyebaran penyakit ebola.
Hindari wilayah yang terkena wabah. Sebelum bepergian ke Afrika, cari tahu dengan saksama mengenai epidemi/wabah penyakit yang saat ini terjadi melalui sumber-sumber yang terpercaya.
Jangan makan daging satwa liar. Di negara-negara berkembang, hindari membeli atau mengonsumsi daging hasil buruan, termasuk daging primata, yang dijual di pasar lokal.
Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi. Ini khususnya berlaku bagi mereka yang bertugas merawat pasien ebola.
Belum ada vaksin untuk pencegahan dan sementara ini, karantina penderita menjadi salah satu jalur yang ditempuh untuk mencegah penyebaran penyakit.

Herpes

Herpes adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi virus herpes. Ada juga tipe herpes yaitu HS-1 yang kerap menyebabkan herpes oral, sementara HS-2 yang menyebabkan herpes di area genital.
Kulit penderita akan muncul bintik – bintik kecil yang rapat hanya pada suatu lokasi. Penularan dapat melalui cairan tubuh penderita atau kontak langsung dengan cairan bintik – bintik (lesi) penderita.
Pada HS-2 dapat disebabkan oleh kontaks seksual dan juga proses kelahiran. Penderita akan merasakan deman, sakit tenggorokan, pegal – pegal.

Pencegahan Penyakit Herpes

Lakukan Pencegahan sedini mungkin agar terhindar dari penyakit herpes
  • Hindari kontak langsung dengan penderita
  • Hindari menggunakan gosok gigi secara bersamaan terutama dengan orang yang belum pasti terinfeksi atau tidak.
  • Hindari penggunakan handuk dan alat mandi secara bersamaan dengan orang lain.
  • Hindari menggunakan alat makan secara bersamaan.
  • Setelah bepergian, biasakan membersihkan tangan agar virus maupun bakteri yang mungkin terbawa dari luar tidak menulari diri sendiri maupun anggota keluarga.
  • Selalu menjaga kebersihan / kesehatan organ genetalia (atau alat kelamin pria dan wanita secara teratur).
  • Setia kepada pasangannya, dengan tidak berganti-ganti pasangan.
  • Jangan lupa menggunakan kondom, bila pasangan kita sudah terinfeksi PMS (Penyakit Menular Seksual)

Cacar Air (Varisela)

Penyakit ini disebabkan oleh virus Varicella zoster yang menyerang pemukaan kulit luar penderita. Tubuh akan mengalami bintik – bintik kemerahan berisi nanah berupa air yang akan pecah dalam waktu sekitar 7 – 14 hari.
Penyakit ini sering menyerang anak – anak, dan sedikit orang dewasa yang akan terinfeksi. Cacar air hanya akan menyerang satu kali dalam siklus kehidupan penderita. Setelah terinfeksi virus ini, tubuh akan membentuk antibodi alami untuk menangkal infeksi kedua dari virus yang sama.
Orang yang terkena cacar air akan mengalami deman disertai pegal –pegal dan rasa gatal disekujur tubuh yang terdapat bintik – bintik. Penyebaran penyakit ini melalui kontak dengan penderita
CARA MENCEGAH PENYAKIT CACAR AIR :

1.                Mandi dengan air hangat.
2.                Setelah mandi pakai handuk kering serta dijemur lagi.
3.                Taburkan bedak anti gatal dibagian kulit yang terserang cacar.
4.                Ubah baju sekian kali. (jangan sampai pakai baju yang sama dalam   
           24jam)
5.                Janganlah menggaruk segi yang terserang cacar.
6.                Tak keluar dari rumah/rumah.
7.                Janganlah mencari angin
8.                Gunakan selimut yg tidak tidak tebal saat tidur.
9.                Janganlah konsumsi makanan beku/dingin
10.           Tentukan makanan spesifik
11.           Memotong kuku tangan serta kaki.
12.           Janganlah berdekatan dengan pasien cacar air.
13.            
Campak

Description: Hasil gambar untuk virus campak
Campak adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini akan memunculkan ruam di seluruh tubuh dan sangat menular. Campak bisa sangat mengganggu dan mengarah pada komplikasi yang lebih serius. Gejala campak mulai muncul sekitar satu hingga dua minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Pencegahan Penyakit Campak
  1. Pertama, berikan lah vaksinasi anticampak sewaktu bayi sudah berumur sekitar 9 bulan dan itu pun hanya lah cukup 1 kali saja
  2. Tempatkan lah anak penderita campak di dalam kamar yang telah terpisah selama masa – masa pada penularan
  3. Selama suhu badan nya masih terasa sangat panas, anak itu tidak perlu untuk di mandikan. Cukup dengan bersihkan saja dengan handuk yang sudah di basahi dengan air yang hangat

Chikungunya
Hasil gambar untuk virus chikungunyaDescription: C:\Documents and Settings\mmp-07\Desktop\cara-menyembuhkan-dan-mengobati-penyakit-chikungunya-secara-alami-dan-ampuh.jpg
Chikungunya adalah virus yang menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini berperan sebagai perantara atau vektor yaitu organisme yang membawa virus chikungunya di dalam tubuhnya tanpa terjangkiti. Keduanya adalah jenis nyamuk sama yang menyebabkan demam berdarah.
Penyebab dan gejalanya yang serupa menyebabkan penyakit chikungunya sering didiagnosis secara keliru sebagai penyakit demam berdarah.
Chikungunya biasanya terjadi di daerah yang mengalami curah hujan tinggi. Kasus chikungunya telah teridentifikasi di sekitar 40 negara yang sebagian besar berada di Asia dan Asia Tenggara, Afrika Barat dan Timur, serta di sekitar Lautan Hindia.

Demam Berdarah (DBD)
Hasil gambar untuk cara penanggulangan virus dbdDescription: Hasil gambar untuk cara penanggulangan virus dbd
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang membuat penderitanya mengalami rasa nyeri yang luar biasa, seolah-olah terasa sakit hingga ke tulang.
DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Diperkirakan bahwa ada seratus juta kasus demam berdarah yang terjadi pada tiap tahunnya di seluruh dunia. Sebagian diantaranya mewabah secara tiba-tiba dan menjangkiti ribuan orang dalam waktu singkat.
CARA PENANGGULANGAN TERHADAP PENDERITA DBD
1. Pertolongan pertama dengan memberi minum sebanyak mungkin.
2. Kompres dengan air es.
3. Beri obat turun panas.
4. Secepatnya penderita dibawa ke dokter/Puskesmas terdekat untuk diperiksa.
5. Bila diduga terserang DBD segera bawa ke rumah sakit terdekat untuk dirawat.


Polio
Description: Hasil gambar untuk cara penanggulangan virus polio
Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan bernapas, kelumpuhan, dan pada sebagian kasus menyebabkan kematian.
Sejak awal tahun 2014, WHO (World Health Organization) telah menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara yang bebas dari penyakit ini berkat program vaksinasi polio yang luas.

Cara penanggulangan penyakit polio:

Selain dengan melakukan vaksinasi Polio, cara lain untuk mencegah penyakit polio adalah dengan selalu melakukan cuci tangan bila akan melakukan sesuatu pekerjaan seperti makan dll.
Rabies

Rabies atau umumnya dikenal sebagai penyakit “anjing gila”, merupakan penyakit serius yang menyerang otak dan sistem saraf.
Virus rabies yang ada pada hewan dapat menular pada manusia melalui gigitan, cakaran, atau bahkan jilatan, dan semburan air liur yang mengenai mata dan bekas luka di kulit manusia. Virus rabies berasal dari keluarga virus penjangkit mamalia yang disebut dengan lyssaviruses.

Langkah yang perlu ditempuh jika kita maupun orang di sekitar kita digigit anjing adalah mengambil langkah cepat yaitu mencuci luka gigitan hewan tersebut dengan sabun selama kurang lebih 5-10 menit di bawah air mengalir atau di guyur. Kemudian memberi luka gigitan dengan alkohol 70 persen atau yodium tincture, serta segera pergi ke puskemas, rumah sakit, atau dokter terdekat untuk mendapatkan pengobatan yang lebih optimal.Penyakit rabies atau anjing gila adalah suatu penyakit menular yang akut yang menyerang susunan syaraf pusat karena disebabkan virus rabies jenis Rhabdho yang dapat menyerang semua hewan berdarah panas maupun manusia.
Penyakit rabies bisa mengakibatkan kematian jika tidak ditanggulangi dengan cepat dan baik. Dengan melakukan pencegahan serta mengenali ciri-ciri anjing piaraan kita maupun anjing liar di sekitar kita yang terjangkit virus rabies, kita akan dapat terhindar dari penyakit gigitan anjing gila.

Roseola

Roseola atau dalam istilah medis lainnya disebut roseola infantum, merupakan infeksi virus yang menyerang bayi atau anak-anak dengan gejala utama berupa demam dan ruam merah muda di kulit. Usia enam bulan hingga satu setengah tahun merupakan usia yang paling rentan terkena kondisi ini.

Rubella

Rubella atau campak Jerman umumnya menyerang anak-anak dan remaja. Penyakit ini disebabkan oleh virus rubella dan dapat menyebar dengan sangat mudah.
Penularan utamanya dapat melalui titik-titik air di udara yang berasal dari batuk atau bersin penderita. Berbagi makanan atau minuman dengan penderita juga dapat menularkan rubella. Sama halnya jika Anda menyentuh mata, hidung, atau mulut Anda setelah memegang benda yang terkontaminasi virus rubella.

seorang ibu hamil harus lebih memerhatikan kondisi sekeliling.
§  Hindarilah berdekatan dengan seseorang yang sedang terkena flu,
§  Tidak usah memaksakan diri untuk menengok orang sakit atau mengunjungi orang yang sedang dirawat di rumah sakit.
§  Meningkatkan kondisi tubuh dengan lebih banyak menambah waktu istirahat, makan makanan yang bergizi seimbang dan minum vitamin.
§  Pada perempuan yang belum hamil disarankan untuk mendapat suntikan vaksinasi MMR (measles, mumps, rubella).
§  Sedangkan apabila perempuan tersebut sedang hamil, tidak dianjurkan untuk mendapat vaksin tersebut dikarenakan vaksin MMR ini terbuat dari virus yang dilemahkan.
§  Bila diketahui sudah terkena rubella, apa yang dilakukan? Pada prinsipnya tidak ada tindakan khusus yang bisa dikerjakan apabila seorang ibu hamil terkena infeksi rubella. Karena ini adalah infeksi virus, maka proses penyembuhannya pun bersifat "Self Limiting Disease" atau akan sembuh sendiri seiring dengan meningkatnya respons imun tubuh/meningkatnya kondisi tubuh. Sedangkan untuk janin yang dikandungnya, akan memerlukan pemeriksaan yang lebih mendetail baik sejak dalam rahim maupun nanti sesudah lahir.


Virus Zika

Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama spesies Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever).
Virus Zika yang telah menginfeksi manusia dapat menimbulkan beberapa gejala, seperti demam, nyeri sendi, konjungtivitis (mata merah), dan ruam. Gejala-gejala penyakit Zika dapat menyerupai gejala penyakit dengue dan chikungunya, serta dapat berlangsung beberapa hari hingga satu minggu.



Cara penanggulangannya
  1. Gunakan kelambu di kamar tidur dan hindari menggunakan produk perawatan kulit yang beraroma.
  2. Bagi wanita hamil di sarankan untuk menghindari bepergian ke daerah yang terjangkit virus zika karena bisa menyebabkan bayi terjangkit mikrosefali atau gangguan perkembangan otak yang bisa membuat bayi lahir dengan ukuran kepala lebih kecil dari ukuran normal.
  3. Gunakan lotion anti nyamuk untuk mencegah penularan virus zika dan bagi ibu hamil bisa berkonsultasi dahulu ke dokter mengenai lotion anti nyamuk apa yang aman untuk di gunakan.
  4. Berhati-hati saat tidur di siang hari karena nyamuk yang menyebarkan virus zika biasa menggigit di siang hari.
  5. Pada saat tidur di malam hari gunakanlah pakaian yang menutupi seluruh tubuh dan usahakan menggunakan pakaian yang berwarna terang karena nyamuk lebih suka dengan pakaian yang berwarna gelap.
  6. Tidurlah di kamar yang menggunakan AC dan lindungi jendela dengan menggunakan kawat anti nyamuk di jendela kamar.


TANAMAN OBAT

TANAMAN OBAT

Jamu, Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka  Cara mengenali, memilih, dan mengonsumsi agar aman dan efektif  Herba sudah naik kelas! Mau bukti? Mampirlah ke apotek. Di sana, Anda bisa menemukan berbagai jenis produk herbal yang tidak “bau jamu” lagi, bahkan dikemas apik seperti obat farmasi. Lebih menariknya lagi, yang naik kelas bukan hanya penampilannya saja. Status mereka juga sudah lebih jelas, digolongkan ke dalam kelompok jamu, herbal terstandar, serta fitofarmaka.  Namun, selain disambut gembira, ternyata perbedaan status ini juga membuat sebagian orang bertanya-tanya. Karena tidak bisa dipungkiri, jika pengertian jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka, memang belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat awam.   


 Supaya lebih berkualitas  
Menurut Prof Dr Sumali Wiryowidagdo, Guru Besar Farmasi Universitas Indonesia, pemberian kategori produk herbal menjadi jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka, sesungguhnya lebih bertujuan merangsang industri obat tradisional untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk herba yang beredar di pasaran. Dengan demikian, diharapkan efektivitas dan keamanannya bisa lebih dipertanggungjawabkan.  Perlu diketahui, Indonesia memiliki 30.000 dari 40.000 spesies tumbuhan yang ada di muka bumi. Sebagian dari tumbuhan tadi sudah dimanfaatkan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional, namun cara menggunakannya belum memiliki standar yang resmi.  Akibatnya, industri sudah merasa cukup puas dengan bukti-bukti empiris yang ada, dan bebas memasarkan produknya tanpa harus melalui uji ilmiah. Kondisi ini berisiko tinggi bagi kesehatan, karena masyarakat menjadi “buta” dengan kualitas produk herba yang dikonsumsi.     


Berdasarkan status pengujian
Pada prinsipnya, obat tradisional yang bahannya berasal dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia (produk herba) disebut jamu. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai penelitian mengenai jamu pun dilakukan. Penelitian tersebut bertujuan untuk menguji khasiat, efektivitas, dan keamanan jamu yang beredar di pasaran. Sesuai status pengujiannya, jamu dapat digolongkan menjadi 3 kelompok :       
1.        Jamu  

      Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran bahan dari bahan – bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Jamu disajikan secara tradisional dalam bentuk serbuk seduhan, pil, atau cairan. Satu jenis jamu dapat terdiri dari 5 – 10 tanaman obat. Jamu tidak melewati pembuktian ilmiah tetapi hanya berdasarkan bukti empiris, walaupun begitu jamu yang pada umumnya diproduksi harus memenuhi persyaratan yang sama, yaitu aman, berkhasiat, bermanfaat, dan bermutu baik.
Seiring dengan banyaknya jamu yang beredar di pasaran, sebagai konsumen kita harus selektif dalam memilih jamu yang akan dikonsumsi agar sesuai dengan efek yang kita harapkan. Untuk itu, sebaiknya selalu cek jamu yang sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Badan POM, yang paling mudah diketahui adalah label dalam kemasan.
    Inilah produk herba yang diwariskan oleh nenek moyang kita. Di pasaran, kita bisa menjumpainya dalam bentuk rebusan atau godhogan sebagaimana dijajakan para penjual jamu gendong, herba kering siap seduh, juga dalam bentuk segar. Demi alasan kepraktisan, kini jamu juga diproduksi dalam bentuk bubuk, kapsul, pil, dan kemasan cair siap minum.  Pada umumnya, jamu dalam kelompok ini diracik berdasarkan resep peninggalan leluhur, dan belum diteliti secara ilmiah. Khasiat dan keamanannya dikenal secara empiris (berdasarkan pengalaman turun temurun).

 Daftar Nama Obat Fitofarmaka
1.      Diabmeneer Nyonya Meneer – Fitofarmaka Diabetes (Kencing Manis) mengandung ekstrak momordica fructis yang membantu mengurangi konsentrasi gula darah.
2.      Stimuno Dexa Medica – Fitofarmaka Modulator Imun (Imunomodulator); ekstrak Phylanthus niruri atau meniran di dalamnya berkhasiat merangsang tubuh lebih banyak memproduksi lebih banyak antibodi dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh agar bekerja optimal.
3.       Tensigard Phapros – Fitofarmaka Hipertensi (Darah Tinggi); ekstrak apii herba dan ekstrak orthosiphonis berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik.
4.       Rheumaneer Nyonya Meneer – Fitofarmaka Rematik; mengandung ekstrak Curcumae Rhizoma yang berkhasiat melancarkan peredaran darah, menghilangkan nyeri dan kaku sendi, menghangatkan, dan menyegarkan badan.
5.       X-Gra Phapros – Fitofarmaka Lemah Syahwat (Impoten Aphrodisiaka); terbuat dari ekstrak ginseng, royal jelly, ekstrak ganoderma, dan lainnya. Obat ini berkhasiat meningkatkan stamina pria dan membantu mengatasi disfungsi ereksi serta ejakulasi dini.
6.      Nodiar Kimia Farma – Fitofarmaka Diare (Mencret); yang terbuat dari ekstrak apel dan rimpang kurkuma. Kandungan attapulgite dan pectin di dalamnya diklaim dapat mengabsorpsi virus, bakteri, gas, dan toksin yang terdapat dalam usus



2.        Obat Herbal Terstandar (OHT)

      Obat herbal terstandar merupakan obat tradisional yang disajikan dari hasil ekstraksi atau penyarian bahan alam, baik tanaman obat, binatang, maupun mineral. Berbeda dengan jamu, OHT telah diteliti khasiat dan keamanannya melalui beberapa uji pra klinis. Uji tersebut adalah uji penerapan standar kandungan bahan, proses pembuatan ekstrak, uji higenitas, serta uji toksisitas. Dalam proses pembuatan OHT, dibutuhkan peralatan yang tidak sesederhana dalam pembuatan jamu serta tenaga kerja-nya harus benar – benar menguasai Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik (CPOTB).
Salah satu contoh OHT yang banyak beredar di pasaran adalah Sirup Herbal Antangin Jrg yang diproduksi oleh PT Deltomed Lab yang komposisinya terdiri dari beberapa ekstrak tanaman seperti Zingiberis rhizoma (jahe), Panax gingseng, Blumeae folium dan ekstrak tanaman yang lain
     Sedikit berbeda dengan jamu, herba terstandar umumnya sudah mengalami pemrosesan, misalnya berupa ekstrak dalam kapsul. Herba yang diekstrak tersebut sudah diteliti khasiat dan keamanannya melalui uji pra-klinis (terhadap hewan) di laboratorium.  Disebut herba terstandar, karena dalam proses pembuatannya telah diterapkan standar kandungan bahan, cara pengolahan, higienitas, serta uji toksisitas (untuk mengetahui ada tidaknya kandungan racun dalam herba tersebut). Jadi, unsur-unsur di dalamnya sudah mengalami standarisasi.  Di pasaran, produk herbal yang berstatus herbal terstandar jumlahnya ada 17 macam. Cara mengenalinya cukup mudah, yaitu dengan melihat logo yang umumnya tercetak pada sebelah kiri atas kemasan. Herbal terstandar memiliki simbol tiga tanda bintang yang berada di dalam lingkaran hijau muda, dan berlatar belakang warna kuning cerah.    
 Obat tradisional dari penyarian atau ekstrak bahan alam yang berupa mineral, binatang, maupun tanaman obat yang diproduksi dengan teknologi maju serta pembuktian ilmiah berupa uji toksisitas akut maupun kronis, standar pembuatan obat tradisional yang higienis, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, dan standar kandungan bahan berkhasiat.

11.  Hi Stimuno
12.  Prisidii
13.  Irex Max
14.  Lelap
15.  Kiranti Pegal Linu
16.  Kuat Segar
17.  Kiranti Sehat Datang Bulan

Daftar Obat Herbal Terstandar 
1 1.    Diabmeneer
2.      Virugon
3.      Diapet
4.      Stop Diar Plus
5.      Fitogaster
6.      Sanggolangit
7.      Fitolac         
8.      Sehat Tubuh
9.      Glucogarp
10.  Reumakeur


3.        Fitofarmaka  
    Merupakan jamu dengan “kasta” tertinggi karena khasiat, keamanan, serta standar proses pembuatan dan bahannya telah diuji secara klinis (pada manusia).  Hal itu membuat fitofarmaka dianggap sebagai produk herba yang sudah jelas bukti-bukti ilmiahnya sehingga berkedudukan sejajar seperti obat kimia dan bisa diresepkan oleh dokter. Meskipun begitu, fitofarmaka dijual secara bebas dan bisa dibeli tanpa resep dokter. Ciri fitofarmaka, pada kemasan terdapat simbol gambar mirip akar yang berada dalam lingkaran hijau muda, berlatar belakang warna kuning cerah.  Hingga saat ini, jenis produk herba berstatus fitofarmaka di Indonesia baru 5 macam, yaitu Nodia (untuk diare non-spesifik), Rheumaneer (untuk nyeri sendi), Stimuno (untuk meningkatkan kekebalan tubuh), Tensigard (untuk tekanan darah tinggi), dan X-Gra (untuk gangguan ereksi). Menurut Prof Sumali, keterbatasan jumlah fitofarmaka ini disebabkan oleh biaya uji klinis dan uji khasiat yang sangat mahal dan memerlukan waktu cukup lama. 
 Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan diuji praklinis dengan hewan percobaan dan telah melalui uji klinis pada manusia serta bahan baku dan produknya telah terstandardisasi.
Fitofarmaka merupakan obat yang biasa disejajarkan dengan obat modern selain itu fitofarmaka juga mulai direkomendasikan oleh dokter karena perkiraan manfaatnya terhadap penyakit tertentu cukup besar, memiliki rasio resiko dan kegunaan yang menguntungkan pasien, hal ini dapat dibuktikan karena fitofarmaka dalam produksinya telah beberapa uji, yakni :
§  Uji toksisitas : untuk mengetahui ada tidaknya efek yang beracun dalam zat berkhasiat
§  Uji Farmakologik eksperimental : pengujian pada hewan percobaan untuk memastikan khasiat fitofarmaka
§  Uji klinik fitofarmaka : pengujian pada manusia untuk mengetahui atau memastikan adanya efek farmakologik, tolerabilitas, keamanan, dan manfaat klinik untuk pengobatan atau pencegahan gejala penyakit.
Salah satu contoh fitofarmaka yang populer adalah Stimuno yang diproduksi oleh PT Ferron Par Pharmaceuticals. Stimuno terdaftar sebagai fitofarmaka kerena dibuat dari ekstrak Meniran Phyllanthus niruri sebagai imunomodulator (memperbaiki sistem imun) yang telah terstandardisasi dan telah melalui uji pre klinik dan uji klinik.

Hampir sama dengan jamu dan OHT, Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses dan tanda aman. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan kekayaan sumber daya alam. Stilisasi jari – jari daun yang membentuk bintang melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks dalam pembuatan fitofarmaka.
Perbedaan Antara Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
Perbedaan
Jamu
Obat Herbal Terstandar
Fitofarmaka
Bahan baku terstandarisasi
Tidak
Ya
Ya
Klaim Khasiat dan uji klinik
Bukti empirik
(berdasarkan pengalaman)
Bukti empirik
dan bukti pra klinik
Bukti pra klinik, bukti klinik (melewati tahapan uji klinis)
Kode Registrasi BPOM
TR
TR
FF
CPOTB
ya
ya
Ya
Obat herbal yang merupakan bahan atau ramuan bahan yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

1.    Jamu tradisional Asam Urat Cap Madu Klanceng cairan obat
2.    Jamu Jawa Dwipa Cap Tawon Klanceng cairan obat dalam
3.    Ekstrak kapsul sumber syariat cap kuda liar
4.    Jamu tradisional Jaya Prima Gemuk Sehat A1
5.    Obat kuat tahan lama pusaka madu ekstra strong

Daftar obat tradisional

1.      Air Mancur,
2.      Sido Muncul,
3.      Nyonya Meneer.
4.      Buah Naga merah kapsul
5.      Sari Pinang serbuk
6.      Akar ginseng serbuk
7.      Jamu tradisional Wali Songo kapsul
8.      Jamu Amat Kwat cairan obat dalam
9.      Jamu Gali-gali cairan obat dalam
10.  Asam urat jamur mas cairan obat dalam
11.  Pegal linu Mahkota Dewa cairan obat dalam

Belum tentu lebih manjur  

           Meskipun sudah memiliki “kasta” sendiri-sendiri, Prof Sumali menilai, pada prinsipnya jamu, herbal terstandar, dan fitofarmaka memiliki aturan pakai dan khasiat yang relatif sama. Hanya saja, tidak seperti herbal terstandar dan fitofarmaka, dosis jamu belum distandarisasi. Produk yang statusnya lebih tinggi juga belum tentu lebih manjur, karena efektivitas herba bergantung pada jenis penyakit dan kondisi yang bersangkutan.  Jadi, prinsip yang perlu ditanamkan dalam memilih dan mengonsumsi produk herba – apa pun statusnya - adalah mengenali kondisi tubuh terlebih dahulu. Jenis produk yang tepat bisa ditentukan kemudian, bergantung pada diagnosa dan kebutuhan tubuh kita.(N)