VIETNAM
1. Kapan pertama sekali
Indonesia berhubungan dengan Negara Vietnam
Hubungan Indonesia dengan Vietnam dimulai pada tahun 1955. Pada
waktu itu, Mr. Soedibjo Wirjowerdojo adalah Konsul Jenderal Republik Indonesia
yang pertama kali diangkat dan ditunjuk menempati pos perwakilan perintisan
dalam level Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Vietnam yang masih
berkedudukan di Hanoi. Vietnam dan Indonesia adalah anggota ASEAN. Presiden
Indonesia Megawati Sukarnoputri mengunjungi Vietnam pada bulan Juni 2003. Pada
saat ini kedua negara menandatangani "Deklarasi tentang Kerangka Kerjasama
Ramah dan Komprehensif Memasuki Abad 21". Pada bulan Mei, 2005, President
Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Vietnam. Dan pada bulan Desember tahun yang
sama perayaan diselenggarakan di ibukota masing-masing untuk merayakan ulang
tahun ke-50 pembentukan hubungan diplomatik.
2. Kerjasama Indonesia di
bidang:
a. Perdagangan
Beberapa agenda yang akan dilakukan pada tahun 2004 sampai dengan
tahun 2005, Dina meningkatkan kerjasama perdagangan bilateral antar kedua
negara adalah sebagai berikut
-
Menindakianjuti basil
dad Sidang ke-3 Komisi Bersama Indonesia-Vietnam di bidang perdagangan. Hal-hal
yang perlu ditindaklanjuti pada Sidang Komisi Bersama yang ke-4 adalah
peningkatan perdagangan Bilateral menjadi LISDI milyar dalam waktu dekat.
-
Pertemuan bilateral
dalam rangka pembahasan untuk disepakatinya Banking Payment Arrangement (BPA)
Indonesia – Vietnam. Sehubungan dengan hal tersebut maka Bank BNI yang ditunjuk
sebagai perbankan dari Indonesia perlu terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Bank Indonesia.
-
Pertemuan Joint Working
Committee dan Joint Technical Working Group sebagai implementasi dari pada MoU
Counter Trade yang telah ditandatangani pada tanggal 1 April 1999
b. Pertanian
Dasar kerjasama Indonesia-Vietnam di sektor pertanian yaitu telah
ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) di sektor pertanian pada
tanggal 12 Desember 1992 di Hanoi dengan lebih ditekankan pada
-
Pertukaran tenaga ahli
untuk meningkatkan teknologi dan informasi teknik pertanian.
-
Pertukaran penelitian,
training dan study banding
-
Joint venture dalam
bidang produksi, pemrosesan dan pemasaran komoditi pertanian.
Pemerintah Vietnam menyatakan minalnya untuk belajar dan pengalaman
Indonesia dalam bidang pembangunan pertanian pada umunya dan IPTEK pertanian,
peternakan dan pertambakan udang pada khususnya, pemerintah Vietnam mengusulkan
kepada pemerintah Indonesia untuk mengadakan Counter Tradel imbal beli, dimana
komoditi yang ditawarkan oleh pihak Vietnam adalah beras, sementara yang
diharapkan dan pemerintah Indonesia adalah Pupuk.
c. Pertambangan
Pembahasan kerjasama Indonesia dan Vietnam terutama di pemanfaatan
gas pada wilayah lintas batas kontinen diinisiasi oleh Direktorat Jenderal
Minyak dan Gas Bumi (Ditjen MIgas) sejak Maret 2017 lalu. Kemudian dilakukan
pertemuan The 7th Indonesia - Vietnam Joint Commission on Economic, Scientific,
and Technical Cooperation (JC-ESTC) di Hanoi, Vitenam pada 12 Agustus 2017.
Pada JC-ESTC kemarin kedua pihak akan mendukung dan memfasilitasi
perusahaan-perusahaan dari kedua negara dalam mengimplementasikan proyek kerja
sama eksplorasi dan eksploitasi migas, mencari peluang kerja sama baru
khususnya Proyek Tuna di laut Natuna, penyediaan jasa teknis migas dan
kerjasama pemanfaatan batubara.
"Kedua belah pihak juga menyadari adanya peningkatan
permintaan batubara untuk pembangkit listrik di kedua negara. Indonesia
menyambut baik perusahaan Vietnam untuk mengimpor batubara dari Indonesia dan
berinvestasi di sektor pertambangan batubara di Indonesia
d. Ketenagakerjaan
Indonesia dan Vietnam menjalin kerja sama terkait
dengan upaya memajukan sekolah selama lima tahun. Bidang kerja sama
yang disepakati meliputi pendidikan dan pelatihan guru; kolaborasi dalam
penilaian pendidikan; perencanaan pendidikan dan penelitian; manajemen
pendidikan dan kepemimpinan; serta desain kurikulum dan pengembangan metode
pembelajaran.
Selain itu, kedua negara menyepakati pertukaran materi pendidikan,
publikasi, alat peraga serta informasi. Kesepakatan juga terkait dengan
penyelenggaraan beragam pertemuan, lokakarya, pameran, konferensi, seminar,
kunjungan studi, kompetisi, serta pemberian beasiswa pendidikan.
"Nanti akan dilakukan program pertukaran para pejabat di
bidang pendidikan, para tenaga ahli, guru, tenaga kependidikan dan pelajar dari
kedua negara
e. Peternakan
Peternakan sapi perah di Vietnam, antara industri dan peternak
rakyat bekerja sama dengan sangat harmonis. Standar internasional seperti HACCP
(Hazard Analysis Critical Control Point) sudah mencapai level peternak rakyat,
sehingga dalam perawatan sapi dan pemerahan susu sangat diatur kebersihan dan
pembentukan barrier yang dapat menjaga kualitas dan kuantitas susu. Bahkan ISO
sebagai standar pelayanan pun akan segera dimasukan agar peternak dapat
bersaing secara global dalam menghadapi AEC (Asean Economic Community) 2015.
f. Perindustrian
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Industri dan
Perdagangan Vietnam Vu Huy Hoang di Jakarta, Selasa, melakukan pertemuan Joint
Commission on Economic, Scientific and Technical Cooperation (JC-ESTC) ke-6
antara Indonesia dan Vietnam.
Mereka optimis bahwa perdagangan antara Indonesia dan Vietnam akan
tumbuh positif pada tahun-tahun mendatang Pada pertemuan ke-6 itu, kedua negara
antara lain membahas tentang upaya penyelesaian hambatan-hambatan arus
perdagangan diantara kedua negara termasuk penerapan kebijakan anti-dumping dan
tindak pengamanan.
Keduanya juga membicarakan perkembangan kerja sama di 13 sektor
seperti investasi, energi dan sumber daya mineral, pertanian, perikanan,
tranportasi, pariwisata, industri, dan konstruksi
g. Pendidikan
Senin 26 Februari 2006, Menteri Negara Ristek Kusmayanto Kadiman
didampingi Deputi Bidang Program RIPTEK menerima kunjungan kehormatan Duta
Besar Vietnam HE Mr. NGUYEN Hoang An dan Delegasi Partai Komunis Vietnam (PKV)
yang dipimpin oleh Dr. Phan Tung Mau sebagai Wakil Direktur Departemen Ilmu
Pengetahuan Alam, Teknologi dan Lingkungan, Komisi Pusat Ilmu Pengetahuan dan
Pendidikan serta 4 anggota. Kunjungan bertujuan untuk mempelajari kebijakan dan
peranan Indonesia tentang masalah umum di bidang pengetahuan ilmu pegetahuan
dan teknologi serta pemasaran iptek di Indonesia, baik pada lembaga pemerintah,
swasta, universitas maupun LSM.
h. Sosial-Budaya
Sehubungan dengan hubungan bilateral, Jakarta dan Hanoi
menyelenggarakan berbagai kegiatan diplomasi sosial dan budaya untuk
meningkatkan kesadaran rakyat Indonesia dan Vietnam bagi pemahaman dan
pengetahuan yang lebih baik mengenai informasi, budaya dan nilai-nilai yang
dianut oleh masing-masing pihak.
Kegiatan-kegiatan diplomasi sosial dan budaya dilaksanakan untuk
mempromosikan seni dan budaya Indonesia, memperluas jejaring dan kerja sama
antara Kedutaan RI dan media massa, partisipasi Indonesia dalam
kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan olah raga di Vietnam, memfasilitasi
kunjungan pejabat Indonesia ke Vietnam.
i. Kesehatan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Vietnam Phan
Van Khai telah menyetujui rencana kedua negara untuk memperkuat kerjasama
bilateral bidang ekonomi, perdagangan dan upaya memberantas flu burung, pada
tanggal 13 Desember 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama pertemuan tersebut,
kedua pemimpin juga telah menyetujui para menteri kesehatan kedua negara itu
membahas langkah-langkah untuk memerangi wabah flu burung dalam bentuk
kerjasama memasok vaksin anti virus.[26] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyatakan perlunya untuk meningkatkan kerjasama antar pengusaha dari Indonesia
dan Vietnam, yang merupakan bagian dari memperluas hubungan kedua pemerintahan
dan masyarakat kedua negara.
3. Konflik Indonesia-Vietnam
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia
mengatakan pada Selasa, 23/5/2017 bahwa Vietnam memegang seorang petugas
perikanan Indonesia yang sebelumnya berada di salah satu kapal Vietnam, dan
Indonesia memiliki 11 awak kapal Vietnam dalam tahanannya
Insiden pada hari Minggu itu terjadi di utara rantai
pulau Natuna di dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia.
KKP menjelaskan bahwa lima kapal penangkap ikan
berbendera Vietnam dicegat oleh kapal patroli maritim Indonesia dan berada di
dalam kendali, sampai satu kapal penjaga pantai Vietnam (Vietnamese Coast Guard
Ship) menabrak kapal nelayan tersebut yang petugas Indonesia berada di dalam,
dan menenggelamkannya. Namun, Kementerian (KKP) mengatakan tidak ada yang
terluka.
Kapal Indonesia tersebut mundur setelah beberapa
kapal penjaga pantai Vietnam terlihat dalam radar sedang mendekat, sementara
sebuah kapal perang Indonesia berjarak 30 menit.
0 comments:
Post a Comment