Friday 28 July 2017

Klasifikasi Tanah

KLASIFIKASI TANAH

Sistem klasifikasi tanah (alami) yang ada di dunia ini terdiri atas berbagai macam. Sebab banyak negara yang menggunakan sistem klasifikasi yang di kembangkan sendiri oleh negara tersebut. Nama golongan tanah dengan membubuhkan kata sol merupakan singkatan dari kata latin solum. Adapun yang dimaksud solum adalah kedalaman efektif tanah yang masih dapat dijangkau oleh akar tanaman.

BEBERAPA JENIS TANAH


1.Tanah Gambut / Tanah Organosol
Tanah Organosol adalah jenis tanah yang kurang subur untuk bercocok tanam, tanah ini merupakan hasil bentukan pelapukan tumbuhan rawa.

2.Tanah Endapan / Tanah Alluvial


Tanah Alluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian.

3.Tanah laterit

Tanah Laterit adalah tanah tidak subur yang tadinya subur dan kaya akan unsur hara namun unsur hara tersebut hilang karena larut dibawa oleh air hujan yang tinggi.

Profil dan Solum Tanah
Profil tanah adalah penampang melintang (vertikal) tanah yang terdiri atas lapisan tanah (solum) dan lapisan bahan induk. Adapun solum tanah adalah bagian dari profil tanah yang terbentuk sebagai akibat proses pembentukan tanah
Perbedaan horizon tanah disebabkan pengendapan yang berulangulang oleh genangan air atau penyucian tanah (leached) dan karena proses pembentukan tanah. Proses pembentukan horizon-horizon tersebut akan menghasilkan benda alam baru yang disebut tanah. Penampang vertical dari tanah menunjukkan susunan horizon yang disebut profil tanah.
Horizon-horizon yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah horizon O, A, B, C, dan D atau R (bed rock). Adapun horizon yang menyusun solum tanah hanya terdiri atas horizon A dan B.
Profil dan Solum Tanah

a. Horizon O
Horizon ini dapat ditemukan pada tanah-tanah hutan yang belum terganggu. Horizon O merupakan horizon organik yang terbentuk di atas lapisan tanah mineral.

b. Horizon A
Horizon ini terdiri atas campuran bahan organik dan bahan mineral. Horizon A merupakan horizon yang mengalami penyucian.

c. Horizon B
Horizon B terbentuk dari adanya proses penimbunan (iluviasi) dari bahan-bahan yang tercuci dari horizon A.

d. Horizon C
Horizon C tersusun atas bahan induk yang sudah mengalami sedikit pelapukan dan bersifat tidak subur.

e. Horizon D atau R
Horizon D atau R tersusun atas batuan keras yang belum terla pukan. Horizon D atau R disebut juga batuan induk atau batuan dasar.

Warna, Tekstur, dan Struktur Tanah
a. Warna Tanah
Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah. Faktor penyebab adanya perbedaan warna permukaan tanah pada umumnya terjadi karena perbedaan kandungan bahan organik. Semakin tinggi kandungan bahan organik, berarti semakin gelap warna tanah.

Warna tanah disusun oleh tiga jenis variabel, yaitu sebagai berikut.
1) Hue, menunjukkan warna spektrum yang paling dominan sesuai dengan panjang gelombangnya.
2) Value, menunjukkan gelap terangnya warna sesuai dengan banyaknya sinar yang dipantulkan.
3) Chroma, menunjukkan kemurnian atau kekuatan dari warna spektrum.
Warna tanah dapat ditentukan dengan membandingkan warna baku pada buku Munsell Soil Colour Chart dengan warna tanah. Warna tanah akan berbeda apabila tanah dalam keadaan basah, lembap, atau kering. Di dalam penentuan warna tanah perlu dicatat bagaimana kondisi tanah tersebut apakah dalam keadaan basah, lembap, atau kering.

b. Tekstur Tanah
Tektur tanah menunjukkan kasar halusnya butiran tanah. Berdasarkan per ban dingan banyaknya butir-butir pasir, debu, dan liat di dalam tanah terdapat dua belas kelas tekstur tanah, yaitu sebagai berikut.
Tanah berawal dari pelapukan batuan yang berlangsung sangat lama. Tanah merupakan salah satu sumberdaya vital bagi manusia. Semua kegiatan manusia sebagian besar dibangun di atas tanah. Indonesia dikenal memiliki beberapa jenis tanah yang tersebar di berbagai daerah. Berikut deskripsi singkat jenis tanah yang terdapat di Indonesia

1. Tanah Humus
Tanah humus merupakan tanah yang subur dan terbentuk dari penghancuran daun dan batang pohon yang kemudian dihancurkan oleh dekomposer. Tanah humus lebih cepat terbentuk di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan relatif basah. Tanah ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai jenis pertanian.

2. Tanah Pasir
Tanah ini kurang baik untuk digunakan sebagai lahan pertanian. Tanah ini terbentuk dari batuan beku dan batuan sedimen yang memiliki  butir kasar dan berkerikil. Tanah pasir biasanya dipakai untuk bahan campuran bahan bangunan.
Tanah Pasir

3. Tanah Alluvial/Endapan
Tanah ini terbentuk dari endapan lumpur sungai yang kemudian terdeposit di dataran rendah. Tanah ini relatif subur dan dapat dimanfaatkan untuk pertanian.
Tanah Alluvial


4. Tanah Podzolik
Tanah ini berada di daerah pegunungan dengan curah hujan tinggi dan suhu yang rendah. Tanah podzolik termasuk tanah subur dan dapat digunakan untuk pertanian.

Tanah Podzoli
5. Tanah Vulkanik
Tanah ini berasal dari material letusan gunung api. Tanah ini sangat subur karena mengandung mineral gunung api.


Tanah Vulkanik

6. Tanah Laterit
Tanah ini merupakan tanah yang awalnya subur namun menjadi tidak subur karena erosi yang menggerus mineral dalam tanah tesebut. Tanah ini cenderung berwarna merah kusam.
Tanah Laterit

7. Tanah Kapur
Tanah ini berasal dari batu kapur dan berwarna putih kusam. Tanah ini termasuk tanah yang tidak subur dan tidak cocok untuk pertanian.

Tanah Kapur

8. Tanah Gambut
Tanah ini berasal dari pelapukan tumbuhan rawa dan memiliki sifat tidak subur. 
Gambut













Fadhillah

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Manual Categories