Sunday 17 September 2017

HUBUNGAN INDONESIA DAN VIETNAM

VIETNAM
1.      Kapan pertama sekali Indonesia berhubungan dengan Negara Vietnam
Hubungan Indonesia dengan Vietnam dimulai pada tahun 1955. Pada waktu itu, Mr. Soedibjo Wirjowerdojo adalah Konsul Jenderal Republik Indonesia yang pertama kali diangkat dan ditunjuk menempati pos perwakilan perintisan dalam level Konsulat Jenderal Republik Indonesia untuk Vietnam yang masih berkedudukan di Hanoi. Vietnam dan Indonesia adalah anggota ASEAN. Presiden Indonesia Megawati Sukarnoputri mengunjungi Vietnam pada bulan Juni 2003. Pada saat ini kedua negara menandatangani "Deklarasi tentang Kerangka Kerjasama Ramah dan Komprehensif Memasuki Abad 21". Pada bulan Mei, 2005, President Susilo Bambang Yudhoyono mengunjungi Vietnam. Dan pada bulan Desember tahun yang sama perayaan diselenggarakan di ibukota masing-masing untuk merayakan ulang tahun ke-50 pembentukan hubungan diplomatik.

2.      Kerjasama Indonesia di bidang:
a.      Perdagangan
Beberapa agenda yang akan dilakukan pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2005, Dina meningkatkan kerjasama perdagangan bilateral antar kedua negara adalah sebagai berikut
-       Menindakianjuti basil dad Sidang ke-3 Komisi Bersama Indonesia-Vietnam di bidang perdagangan. Hal-hal yang perlu ditindaklanjuti pada Sidang Komisi Bersama yang ke-4 adalah peningkatan perdagangan Bilateral menjadi LISDI milyar dalam waktu dekat.
-       Pertemuan bilateral dalam rangka pembahasan untuk disepakatinya Banking Payment Arrangement (BPA) Indonesia – Vietnam. Sehubungan dengan hal tersebut maka Bank BNI yang ditunjuk sebagai perbankan dari Indonesia perlu terlebih dahulu mendapat persetujuan dari Bank Indonesia.
-       Pertemuan Joint Working Committee dan Joint Technical Working Group sebagai implementasi dari pada MoU Counter Trade yang telah ditandatangani pada tanggal 1 April 1999
b.     Pertanian
Dasar kerjasama Indonesia-Vietnam di sektor pertanian yaitu telah ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MOU) di sektor pertanian pada tanggal 12 Desember 1992 di Hanoi dengan lebih ditekankan pada
-          Pertukaran tenaga ahli untuk meningkatkan teknologi dan informasi teknik pertanian.
-          Pertukaran penelitian, training dan study banding
-          Joint venture dalam bidang produksi, pemrosesan dan pemasaran komoditi pertanian.
Pemerintah Vietnam menyatakan minalnya untuk belajar dan pengalaman Indonesia dalam bidang pembangunan pertanian pada umunya dan IPTEK pertanian, peternakan dan pertambakan udang pada khususnya, pemerintah Vietnam mengusulkan kepada pemerintah Indonesia untuk mengadakan Counter Tradel imbal beli, dimana komoditi yang ditawarkan oleh pihak Vietnam adalah beras, sementara yang diharapkan dan pemerintah Indonesia adalah Pupuk.

c.   Pertambangan
Pembahasan kerjasama Indonesia dan Vietnam terutama di pemanfaatan gas pada wilayah lintas batas kontinen diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen MIgas) sejak Maret 2017 lalu. Kemudian dilakukan pertemuan The 7th Indonesia - Vietnam Joint Commission on Economic, Scientific, and Technical Cooperation (JC-ESTC) di Hanoi, Vitenam pada 12 Agustus 2017.

Pada JC-ESTC kemarin kedua pihak akan mendukung dan memfasilitasi perusahaan-perusahaan dari kedua negara dalam mengimplementasikan proyek kerja sama eksplorasi dan eksploitasi migas, mencari peluang kerja sama baru khususnya Proyek Tuna di laut Natuna, penyediaan jasa teknis migas dan kerjasama pemanfaatan batubara.

"Kedua belah pihak juga menyadari adanya peningkatan permintaan batubara untuk pembangkit listrik di kedua negara. Indonesia menyambut baik perusahaan Vietnam untuk mengimpor batubara dari Indonesia dan berinvestasi di sektor pertambangan batubara di Indonesia

d.      Ketenagakerjaan
Indonesia dan Vietnam menjalin kerja sama terkait dengan upaya memajukan sekolah selama lima tahun. Bidang kerja sama yang disepakati meliputi pendidikan dan pelatihan guru; kolaborasi dalam penilaian pendidikan; perencanaan pendidikan dan penelitian; manajemen pendidikan dan kepemimpinan; serta desain kurikulum dan pengembangan metode pembelajaran.
Selain itu, kedua negara menyepakati pertukaran materi pendidikan, publikasi, alat peraga serta informasi. Kesepakatan juga terkait dengan penyelenggaraan beragam pertemuan, lokakarya, pameran, konferensi, seminar, kunjungan studi, kompetisi, serta pemberian beasiswa pendidikan.
"Nanti akan dilakukan program pertukaran para pejabat di bidang pendidikan, para tenaga ahli, guru, tenaga kependidikan dan pelajar dari kedua negara
e.       Peternakan
Peternakan sapi perah di Vietnam, antara industri dan peternak rakyat bekerja sama dengan sangat harmonis. Standar internasional seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) sudah mencapai level peternak rakyat, sehingga dalam perawatan sapi dan pemerahan susu sangat diatur kebersihan dan pembentukan barrier yang dapat menjaga kualitas dan kuantitas susu. Bahkan ISO sebagai standar pelayanan pun akan segera dimasukan agar peternak dapat bersaing secara global dalam menghadapi AEC (Asean Economic Community) 2015.
f.       Perindustrian
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan dan Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam Vu Huy Hoang di Jakarta, Selasa, melakukan pertemuan Joint Commission on Economic, Scientific and Technical Cooperation (JC-ESTC) ke-6 antara Indonesia dan Vietnam.
Mereka optimis bahwa perdagangan antara Indonesia dan Vietnam akan tumbuh positif pada tahun-tahun mendatang Pada pertemuan ke-6 itu, kedua negara antara lain membahas tentang upaya penyelesaian hambatan-hambatan arus perdagangan diantara kedua negara termasuk penerapan kebijakan anti-dumping dan tindak pengamanan.
Keduanya juga membicarakan perkembangan kerja sama di 13 sektor seperti investasi, energi dan sumber daya mineral, pertanian, perikanan, tranportasi, pariwisata, industri, dan konstruksi

g.      Pendidikan
Senin 26 Februari 2006, Menteri Negara Ristek Kusmayanto Kadiman didampingi Deputi Bidang Program RIPTEK menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Vietnam HE Mr. NGUYEN Hoang An dan Delegasi Partai Komunis Vietnam (PKV) yang dipimpin oleh Dr. Phan Tung Mau sebagai Wakil Direktur Departemen Ilmu Pengetahuan Alam, Teknologi dan Lingkungan, Komisi Pusat Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan serta 4 anggota. Kunjungan bertujuan untuk mempelajari kebijakan dan peranan Indonesia tentang masalah umum di bidang pengetahuan ilmu pegetahuan dan teknologi serta pemasaran iptek di Indonesia, baik pada lembaga pemerintah, swasta, universitas maupun LSM.

h.      Sosial-Budaya
Sehubungan dengan hubungan bilateral, Jakarta dan Hanoi menyelenggarakan berbagai kegiatan diplomasi sosial dan budaya untuk meningkatkan kesadaran rakyat Indonesia dan Vietnam bagi pemahaman dan pengetahuan yang lebih baik mengenai informasi, budaya dan nilai-nilai yang dianut oleh masing-masing pihak.

Kegiatan-kegiatan diplomasi sosial dan budaya dilaksanakan untuk mempromosikan seni dan budaya Indonesia, memperluas jejaring dan kerja sama antara Kedutaan RI dan media massa, partisipasi Indonesia dalam kegiatan-kegiatan sosial, budaya dan olah raga di Vietnam, memfasilitasi kunjungan pejabat Indonesia ke Vietnam.

i.        Kesehatan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Vietnam Phan Van Khai telah menyetujui rencana kedua negara untuk memperkuat kerjasama bilateral bidang ekonomi, perdagangan dan upaya memberantas flu burung, pada tanggal 13 Desember 2005 di Kuala Lumpur, Malaysia. Selama pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga telah menyetujui para menteri kesehatan kedua negara itu membahas langkah-langkah untuk memerangi wabah flu burung dalam bentuk kerjasama memasok vaksin anti virus.[26] Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan perlunya untuk meningkatkan kerjasama antar pengusaha dari Indonesia dan Vietnam, yang merupakan bagian dari memperluas hubungan kedua pemerintahan dan masyarakat kedua negara.

3.      Konflik Indonesia-Vietnam
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia mengatakan pada Selasa, 23/5/2017 bahwa Vietnam memegang seorang petugas perikanan Indonesia yang sebelumnya berada di salah satu kapal Vietnam, dan Indonesia memiliki 11 awak kapal Vietnam dalam tahanannya
Insiden pada hari Minggu itu terjadi di utara rantai pulau Natuna di dalam zona ekonomi eksklusif Indonesia.
KKP menjelaskan bahwa lima kapal penangkap ikan berbendera Vietnam dicegat oleh kapal patroli maritim Indonesia dan berada di dalam kendali, sampai satu kapal penjaga pantai Vietnam (Vietnamese Coast Guard Ship) menabrak kapal nelayan tersebut yang petugas Indonesia berada di dalam, dan menenggelamkannya. Namun, Kementerian (KKP) mengatakan tidak ada yang terluka.

Kapal Indonesia tersebut mundur setelah beberapa kapal penjaga pantai Vietnam terlihat dalam radar sedang mendekat, sementara sebuah kapal perang Indonesia berjarak 30 menit.

Fadhillah

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 comments:

Manual Categories